Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS - Pengelola Stadion Maguwoharjo menjadi salah satu dari banyak pihak yang dirugikan akibat pandemi virus corona.
Stadion Maguwoharjo kini kosong melompong lantaran lama tak digunakan akibat persebaran pandemi virus corona.
Pandemi Covid-19 memang dianggap telah merusak sendi-sendi ekonomi masyarakat, termasuk industri sepak bola Indonesia.
Para pemain terpaksa menerima pemotongan gaji lantaran klub-klub tak bisa menggelar pertandingan setelah kompetisi dihentikan.
Bagi pengelola stadion, hal tersebut berarti kehilangan pemasukan sewa stadion, baik dari klub penyewa maupun pihak lain.
Pengelola Stadion Maguwoharjo misalnya, yang mengklaim merugi ratusan juta rupiah akibat penundaan banyak event selama masa darurat bencana pandemi Covid-19.
Hanya dari penggunaan laga kandang untuk PSS Sleman, yang berjumlah paling tidak 17 pertandingan, pengelola jelas merugi ratusan juta.
Harga yang dipatok Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo kepada manajemen PSS Sleman berkisar di angka Rp 10 juta.
Baca Juga: PT LIB Apresiasi Kelompok Suporter yang Lakukan Kegiatan Sosial