Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Kali Promosi, Gelandang Persik Ungkap Beban Main di Liga 1

By Mukhammad Najmul Ula, Selasa, 7 April 2020 | 11:19 WIB
Pemain Persik Kediri Ady Eko Jayanto bersalaman dengan Cucu Somantri Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelum melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/02/2020) malam.

BOLANAS.COM - Gelandang Persik Kediri, Ady Eko Jayanto, mengungkapkan kesan pertama bermain di level Liga 1 setelah dua kali promosi beruntun.

Pilar lini tengah Persik berusia 26 tahun itu bisa dicatat sebagai pemain yang komplet merasakan bertanding di tiga kasta kompetisi sepak bola di Indonesia.

Ady Eko Jayanto langsung menjuarai Liga 3 saat pertama kali bergabung bersama Persik pada musim 2018.

Promosi ke Liga 2 pada 2019, Ady dkk langsung menggebrak dengan membawa Persik menjuarai strata kedua piramida kompetisi sepak bola Indonesia tersebut.

Akhirnya, pada musim 2020 tim berjuluk Macan Putih itu berhak berkompetisi di level tertinggi, Liga 1.

Ady Eko Jayanto pun tetap menjadi andalan dengan menjadi salah satu pemain dari sepuluh orang yang dipertahankan manajemen untuk mengarungi Liga 1 2020.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut pun tak kehilangan tempatnya, meski bermain di level lebih tinggi dari sebelumnya.

Baca Juga: Kilas Balik Kuartet Polandia, Rombongan Pemain Asing Pertama Persib Bandung (Part 1)

Ady tercatat selalu bermain sejak menit awal dalam tiga laga pembuka yang dijalani Persik di Liga 1 2020 menghadapi Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, dan Persiraja Banda Aceh.

Dia bisa membandingkan kualitas permainan yang harus dihadapi di Liga 1 jauh lebih tinggi dibanding di Liga 2.

"Kalau Liga 2 masih bisa lebih nyantai, bebannya juga tidak terlalu besar," ucap Ady, seperti dikutip Bolanas.com dari Kompas.com.

Menurut Ady, level Liga 1 bisa dikatakan lebih keras dan lebih menguras fisik.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Begini Format Latihan Tim EPA Persija

"Ternyata Liga 1 cukup keras, menguras tenaga dan pikiran."

"Makanya, di Liga 1 harus benar-benar fokus dan disiplin 90 menit sampai pertandingan berakhir," tandas Ady.

Untuk menghadapi kerasnya persaingan di lapangan, Ady mengaku harus menambah skill dan mendengarkan kemauan pelatih.

"Persiapan latihan rutin, menambah skill dan menjalankan taktik serta strategi yang diberikan pelatih saja kuncinya," pungkas Ady.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P