Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pelatih tim nasional Kroasia, yang mana terakhir kali membawa negara saya menjadi runner-up Piala Dunia terakhir (2018)."
"Mengapa dia? Karena dia pelatih saya juga saat di tim nasional, saya sangat mengenal, dia adalah orang yang luar biasa," ujar Simic menambahkan.
Belum lama ini, Simic sempat bertemu dengan juru taktik berusia 53 tahun tersebut.
Simic menyatakan bahwa Zlatko begitu antusias dan kagum dengan prestasinya di sepak bola Indonesia.
"Dia sangat berjasa di karier saya, saya juga baru bertemu dengannya, banyak membahas soal Indonesia, tentang karier saya di sini," kata Simic.
Baca Juga: Marko Simic Berikan Donasi Sebagai Bentuk Peduli COVID-19 di Indonesia
Zlatko juga sempat menyinggung kemajuan sepak bola Asia termasuk Indonesia.
Menurutnya, sepak bola Asia sangat berbeda levelnya dalam beberapa tahun terakhir.
"Dia (Zlatko) sangat kagum dengan pencapaian karier saya di sini, dia setuju bahwa sepak bola di Asia sangat berbeda levelnya 3-4 tahun terakhir."
"Dia bilang kalau level pemain di Asia sudah tidak jauh berbeda dengan level permainan sepak bola Eropa," tutur Simic.
Salah satu contoh adalah adanya beberapa pemain Indonesia yang tengah berupaya mencuri jam terbang di Eropa.
Sebut saja Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk, Witan Sulaiman bersama FK Radnik Surdulica, dan segera menyusul Brylian Aldama yang sudah terikat kontrak dengan agen Forza Sports Group.
Ini menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk mengharumkan nama baik Indonesia di kancah sepak bola internasional.
Selain lewat ekspor pemain, di dalam negeri sendiri juga mulai kedatangan pemain-pemain tenar.
Selain Marko Simic, ada pula sosok Paulo Sergio yang sempat satu tim bersama Cristiano Ronaldo.
Kemudian yang terbaru telah merapat ke Persija Jakarta eks bintang Juventus dan AS Roma, Marco Motta.