Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan prestasi mentereng seperti itu, tak heran bila julukan Singo Edan terasa pas bagi Arema.
Baca Juga: Donasi Persija untuk Covid-19, Bambang Pamungkas Lelang Sepatu Bertuah
Julukan tersebut berasal dari dua kata dari bahasa Jawa, yaitu "Singo" dan "Edan".
"Singo" memiliki arti singa, sedangkan "Edan" bermakna beringas, gila, atau tidak waras.
Perihal asal mula dipilihnya representasi singa, terdapat satu kisah yang melibatkan sang pendiri, Lucky Acub Zainal.
Seperti dikutip Bolanas.com dari Kompas.com, Lucky Acub Zainal yang akrab disapa Sam Ikul di kalangan Aremania punya penjelasannya.
Kata "Singo" sendiri sudah diasosiasikan dengan Arema lantaran Sam Ikul mendirikan klub tersebut pada bulan Agustus.
Oleh sebab terlahir di bulan Agustus, Arema pun memiliki zodiak Leo, yang berlambang kepala singa.
Pada akhirnya, logo Arema pun turut bergambar kepala sing, yang menggambarkan keperkasaan dan kharisma klub Arema.
Adapun untuk asal mula kata "Edan", Sam Ikul menjelaskannya pada Noor Ramadhan, pentolan Aremania yang diwawancara Kompas.com.
Sam Ikul menemukan kata sandingan tersebut saat berada di perjalanan bersama sejumlah wartawan senior ke Stadion Brantas, Batu.
"Iya, ceritanya para wartawan senior saat itu bersama Sam Ikul satu mobil, perjalanan ke Stadion Brantas Batu, ada pertandingan karena Stadion Gajayana direnovasi," ucap Noor Ramadhan.
Diskusi yang terjadi di dalam mobil tersebut berlangsung liar, memunculkan sejumlah kata sifat untuk melengkapi julukan "Singo".
Pada akhirnya, kata "Edan"-lah yang dipilih sebagai pelengkap julukan "Singo", sehingga menjadi Singo Edan.
Baca Juga: Donasi Persija untuk Covid-19, Bambang Pamungkas Lelang Sepatu Bertuah