Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Julukan Singo Edan untuk Arema FC ternyata memiliki korelasi dengan bulan kelahiran klub yang didirikan Lucky Acub Zaenal tersebut.
Klub besar Indonesia yang berbasis di Malang, Jawa Timur, Arema FC, memiliki julukan yang menggambarkan keganasan para pemainnya.
Ya, klub yang berdiri pada 1987 tersebut memiliki julukan gahar, Singo Edan.
Didirikan untuk membentuk klub kompetisi Galatama di Kota Malang, Arema menjelma sebagai salah satu klub besar di Indonesia.
Arema tercatat dua kali menjuarai kompetisi tertinggi tanah air dalam 33 tahun perjalanannya mengarungi sepak bola Indonesia.
Kali pertama adalah saat menjuarai kompetisi Galatama pada musim 1992/93.
Baca Juga: Sempat Digosipkan Gabung Sriwijaya, Begini Ucapan Penolakan Ratu Tisha
Di era Liga Indonesia, Arema meraih trofi juara pada musim 2009/10 saat dilatih Robert Rene Alberts.
Selain itu, Arema juga tercatat pernah meraih trofi dua kali trofi Piala Indonesia berturut-turut.
Tinta emas tersebut ditorehkan pada musim 2005 dan 2006 saat di bawah asuhan pelatih legendaris Benny Dollo.
Dengan prestasi mentereng seperti itu, tak heran bila julukan Singo Edan terasa pas bagi Arema.
Baca Juga: Donasi Persija untuk Covid-19, Bambang Pamungkas Lelang Sepatu Bertuah
Julukan tersebut berasal dari dua kata dari bahasa Jawa, yaitu "Singo" dan "Edan".
"Singo" memiliki arti singa, sedangkan "Edan" bermakna beringas, gila, atau tidak waras.
Perihal asal mula dipilihnya representasi singa, terdapat satu kisah yang melibatkan sang pendiri, Lucky Acub Zainal.
Seperti dikutip Bolanas.com dari Kompas.com, Lucky Acub Zainal yang akrab disapa Sam Ikul di kalangan Aremania punya penjelasannya.
Kata "Singo" sendiri sudah diasosiasikan dengan Arema lantaran Sam Ikul mendirikan klub tersebut pada bulan Agustus.
Oleh sebab terlahir di bulan Agustus, Arema pun memiliki zodiak Leo, yang berlambang kepala singa.
Pada akhirnya, logo Arema pun turut bergambar kepala sing, yang menggambarkan keperkasaan dan kharisma klub Arema.
Adapun untuk asal mula kata "Edan", Sam Ikul menjelaskannya pada Noor Ramadhan, pentolan Aremania yang diwawancara Kompas.com.
Sam Ikul menemukan kata sandingan tersebut saat berada di perjalanan bersama sejumlah wartawan senior ke Stadion Brantas, Batu.
"Iya, ceritanya para wartawan senior saat itu bersama Sam Ikul satu mobil, perjalanan ke Stadion Brantas Batu, ada pertandingan karena Stadion Gajayana direnovasi," ucap Noor Ramadhan.
Diskusi yang terjadi di dalam mobil tersebut berlangsung liar, memunculkan sejumlah kata sifat untuk melengkapi julukan "Singo".
Pada akhirnya, kata "Edan"-lah yang dipilih sebagai pelengkap julukan "Singo", sehingga menjadi Singo Edan.
Baca Juga: Donasi Persija untuk Covid-19, Bambang Pamungkas Lelang Sepatu Bertuah