Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, membandingkan sepak bola Asia dengan Eropa yang dinilai sangat jauh berbeda.
Pengalaman melatih timnas Indonesia membuat Luis Milla paham dengan karakter sepak bola Asia.
Apalagi, Luis Milla juga telah memimpin timnas U-23 Indonesia untuk tampil di ajang bergengsi Asian Games 2018.
Kala itu, Luis Milla diberi target untuk membawa skuad Garuda Muda menembus semifinal Asian Games 2018.
Kenyataannya, Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah harus gugur di babak 16 besar setelah kalah adu penalti dengan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: 3 Pemain Naturalisasi yang Memutuskan untuk Menjadi Seorang Mualaf
Dari situ, Luis Milla bisa mengetahui level permainan dari tim-tim di Asia.
Menurutnya, sepak bola Asia memang jauh berada di bawah Eropa.
"Hampir semua sepak bola di Asia sangat jauh dari level Eropa," kata Luis Milla dikutip Bolanas dari AS.com.
"Memang benar bahwa kemudian ada tingkatan yang berbeda di sepakbola Asia. Tetapi mereka berada di jalur yang benar, hanya pada kecepatan yang berbeda," ujarnya menambahkan.
Os dejo mi entrevista completa del episodio de #CONFINADOS para el @diarioas. ¡Un placer!https://t.co/FOgfomYdZq
— Luis Milla (@Luismillacoach) 22 April 2020
Eks pemain Real Madrid itu menilai bahwa tim-tim Asia hanya perlu menemukan sosok pelatih yang tepat.
"Di atas semua itu, yang harus mereka lakukan adalah memilih pelatih dan mencari talenta terbaik di sepak bola," ucap Luis Milla.
Baca Juga: Setelah Iwan Bule, Kini Giliran Cucu Somantri Geret Keluarga ke PSSI
Luis Milla kini lebih sering tampil di layar kaca sebagai komentator sepak bola.
Namun, ia masih memendam hasrat untuk kembali menjadi seorang pelatih.
"Ketika saya menyelesaikan perjalanan saya di Indonesia dan kembali, saya merasa bahwa saya keluar dari 'jalur', keluar dari profesi,"
"Untuk itu saya ingin mendapatkan kesempatan kembali untuk menjadi pelatih, setidaknya di divisi dua (Liga Spanyol)," jelas Luis Milla.
Selain itu, Luis Milla juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali keluar dari negaranya agar bisa menjadi pelatih.
"Jika tidak bisa mendapatkan hal itu (pelatih kasta kedua Liga Spanyol), saya mungkin masih memiliki kesempatan seperti saat di Indonesia atau Uni Emirat Arab," tuturnya mengakhiri.