Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Eks penyerang timnas Indonesia, Cristian Gonzales, merasa kehilangan tradisi yang biasa dijalaninya bersama keluarga saat puasa di bulan Ramadan.
Ramadan tahun ini terasa berbeda bagi Cristian Gonzales karena pandemi virus corona yang melanda Indonesia.
Cristian Gonzales pun mengikuti anjuran dari pemerintah untuk memberlakukan physical distancing.
Penyerang naturalisasi yang sempat membela timnas Indonesia itu merasa kehilangan momen sakral di Ramadan kali ini.
Baca Juga: Peduli COVID-19, Bepe Lelang Jersey Pamungkas Bersama Timnas Indonesia
Gonzales yang telah memutuskan menjadi mualaf 16 tahun silam itu harus melewatkan beberapa tradisi Ramadan yang biasa dijalaninya.
"Ramadan kali ini tentu berbeda karena saat ini di tengah pandemi corona. Ibadah selama bulan Ramadan yang biasanya dilakukan di masjid, saat ini harus dilakukan di rumah," kata Cristian Gonzales dikutip BolaNas dari Tribunjogja.com, Jumat (24/4/2020).
"Begitu juga tradisi buka puasa, momen yang dimanfaatkan untuk silaturahmi rasanya tahun ini bakal sulit melakukan kegiatan ini," ujar Gonzales menambahkan.
Selama corona, pemain yang akrab disapa El Loco Gonzales itu tinggal di rumahnya di Surabaya, Jawa Timur.
Lebih lanjut, eks penyerang PSIM Yogyakarta dan PSS Slemain itu menyatakan ada satu lagi tradisi Ramadan yang paling dirindukannya yakni menyambangi masjid dan panti asuhan yang dibangunnya di kawasan Mojosari, Mojokerto.
Gonzales beserta keluarga memang memiliki kedekatan dengan guru dan penasihat spiritual di Mojosari, Hj Fatimah serta Hj Nurhasanah, pemimpin majelis dzikir An Nur di Gresik.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Persib Bandung Bungkam Persija Jakarta di Siliwangi
Sejatinya Gonzales dan keluarga sudah menyiapkan bantuan untuk panti asuhan.
Namun harus ditunda dulu karena menaati aturan pemerintah terkait pembatasan sosial.
"Ramadan kali ini ya sepertinya harus menunda sementara tradisi ke masjid dan panti asuhan kami di Mojosari. Padahal kami sekeluarga sudah mempersiapkan ratusan masker untuk dibagikan kepada anak panti asuhan di Mojosari," ucap istri Gonzales, Eva Siregar.
"Namun situasinya saja seperti ini ya, kami keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok saja sebab kawasan sekitar kediaman kami di Surabaya informasinya masuk zona merah corona," ucapnya menambahkan.
Meski begitu, Eva tetap bersyukur lantaran Ramadan kali ini bisa berkumpul dengan anggota keluarga secara lengkap.
Sebab putri sulung mereka, Amanda Gonzales, yang menimba ilmu di luar negeri sudah terlebih dahulu kembali ke Indonesia sebelum pandemi corona.
"Hikmahnya Ramadan kali ini bisa berkumpul lengkap bersama keluarga, menjalani ibadah berjamaah yang mungkin sebelumnya menjadi kesempatan yang sangat langka. Semoga pandemi ini lekas berlalu, serta ada hikmah di balik ini peristiwa ini semua," tutur Eva mengakhiri.