Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Senada dengan Vietnam, Thailand juga berencana menggelar kompetisi dalam waktu dekat.
Sebagaimana dikutip Bolanas dari laman resmi AFF, asosiasi sepak bola Thailand (FAT) secara resmi telah menyampaikan surat ke pemerintah Thailand untuk menggelar kompetisi secara tertutup.
"FA Thailand (FAT) telah secara resmi menulis kepada pemerintah untuk meminta persetujuan dimulainya kembali Liga Thailand secara tertutup jika situasi dengan COVID-19 terus membaik," tulis laman aseanfootball.org.
Baca Juga: Bertabur Bintang, Persib Tiga Kali Alami Musim Buruk di Liga Indonesia
Surat itu dikirim ke Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, yang juga menjabat sebagai ketua Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA).
Seperti diketahui, FA Thailand telah menghentikan Liga sejak 3 Maret 2020.
Sejauh ini, kompetisi Liga Thailand 1 telah berjalan selama empat pekan.
FA Thailand menyadari bahwa ketidakpastian liga dimulai kembali memiliki berdampak kepada pemain dan ofisial klub.
Mereka berharap bahwa pemerintah akan memberikan beberapa pertimbangan terkait hal tersebut.
Sementara itu di Indonesia, PSSI masih tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah.
Rencana awal, apabila status darurat tak jua dicabut pada 29 Mei 2020, maka kompetisi Liga 1 akan diberhentikan total.
Baca Juga: Wujud Cinta Tanah Air Indra Sjafri soal Mengapa Tak Mau Melatih di Luar Negeri
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tampak tidak sepakat dengan wacana menggelar laga secara tertutup.
"Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara lain yang melakukan itu (pertandingan) secara tertutup."
"Contoh pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans," ujar Iwan Bule.
"Mereka rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri," ucapnya menambahkan.
Iwan Bule khawatir aturan ini justru menjadi permasalahan baru bagi pemerintah yang sudah mencadangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah.
"Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap menjalankan Liga dengan tanpa penonton, para fan akan datang berkerumun dan itu menyalahi sosial distancing yang sedang dijalankan pemerintah," tuturnya mengakhiri.