Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, secara tidak langsung menilai kompetisi Malaysia Super League masih di atas Liga Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Bojan Hodak ketika diwawancarai oleh media Malaysia, The Star.
Saat ini, Bojan memang kembali ke kediamannya di Malaysia setelah PSM Makassar memberhentikan latihan akibat pandemi Corona.
Pelatih berusia 48 tahun itu berbincang seputar sepak bola Indonesia kepada The Star.
Baca Juga: Sedang Konflik Internal, Klub Justru Desak PT LIB Segera Adakan RUPS
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam industri sepak bola.
"Sepak bola Indonesia memiliki potensi luar biasa, mereka memiliki penggemar yang besar dan loyal. Mereka ini juga berkontribusi besar untuk keuangan klub," ucap Bojan.
Ia juga menceritakan soal pemotongan gaji yang dilakukan klub-klub di Indonesia menyusul pandemi corona.
Lebih lanjut, Bojan bersama The Star membahas soal peluang pemain Malaysia berkarier di Liga Indonesia.
Menurut Bojan, secara kualitas para pemain Malaysia sangat layak bermain di Indonesia.
"Saya melihat pemain Liga Malaysia memiliki potensi untuk bermain di Indonesia. Mereka memiliki kualitas untuk berada disana," ujar Bojan Hodak menambahkan.
Terakhir kali pemain Malaysia yang berkiprah di Indonesia adalah Safee Sali.
Ia memperkuat Pelita Jaya pada 2010-2011 dan Arema Cronus pada 2013.
Setelah itu, tak ada satupun pemain Malaysia yang bermain di kompetisi Indonesia.
Bojan Hodak secara tidak langsung menilai bahwa sepak bola Indonesia sedikit di bawah Malaysia.
Baca Juga: Cerita Wiljan Pluim yang Mengaku Pernah Melihat Ular di Stadion PSM Makassar
Ia beranggapan bahwa secara finansial klub Malaysia lebih mampu untuk merekrut pemain-pemain berkualitas dari negeri tetangga.
"Masalahnya adalah hanya tim-tim besar di sini (Indonesia) yang sekarang dapat menawarkan lebih dari tim di Liga Malaysia dan begitu pula di Thailand."
"Secara keuangan Malaysia jauh lebih baik dan ini terlihat dengan banyaknya pemain dari Thailand dan Singapura di Liga Malaysia," kata Bojan.
Kondisi ini tak lain karena Malaysia memiliki program administrasi dan pengembangan yang baik.
"Indonesia masih kurang dalam beberapa bidang, terutama untuk pemain muda,"
"Mereka memiliki potensi besar dan perlu perencanaan tepat untuk mencapai kesuksesan," ungkap Bojan.
Bojan Hodak menyatakan pengembangan talenta muda di Malaysia bernama National Football Development Programme (NFDP) patut untuk dicontoh.
Ia menilai pemain binaan NFDP memiliki teknik dan taktik lebih baik bila dibandingkan dengan pemain yang lahir dari kompetisi usia muda.