Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal tersebut lantas dibantah oleh beberapa anggota Exco PSSI, salah satunya Yunus Nusi.
Pria yang saat ini menjabat Plt Sekjen PSSI itu menyatakan bahwa penunjukkan Sekjen PSSI harus melalui serangkaian fit and proper test.
"Waketum PSSI Cucu Somantri harus menguasai bunyi dan tafsir Statuta. Ranah penggantian Sekjen PSSI itu berada di Ketua Umum PSSI. Kalau asal bicara nanti terkesan tidak profesional dan tidak menguasai masalah, khususnya soal Statuta PSSI," kaya Yunus dikutip Bolanas dari Antara News.
Bahkan, salah seorang pengamat sepak bola tak segan meminta Cucu untuk mundur dari posisinya daripada terus membuat blunder.
"Seorang wakil ketua umum kok mengurusi pergantian sekjen. Itu kan bukan wewenangnya. Menurut saya Pak Cucu lebih baik mundur saja. Itu lebih gentleman ketimbang terus membikin blunder,'' ujar pengamat sepak bola yang tidak mau disebut namanya.
Baca Juga: Dapat Kucuran Dana Besar dari FIFA, Begini Komentar Ketum PSSI
Mengenai kisruh ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Zainudin Amali, mengaku tidak ingin campur tangan.
Menurutnya, selama ini PSSI masih bisa mengatasi permasalahan yang terjadi di internal mereka.
PSSI sekarang bahkan dinilai sudah mulai bangkit dari keterpurukan yang menimpa lima tahun lalu.
Seperti diketahui, pada 2015 PSSI sempat dibekukan oleh pemerintah setelah mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Saya melihat bahwa PSSI masih bisa mengatasi permasalahan di internal mereka. Pemerintah tidak mau ikut campur," kata Zainudin kepada wartawan.
"Dulu, masalah PSSI lebih berat sampai disanksi oleh FIFA," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Menpora meyakini bahwa PSSI masih akan menjalankan tugasnya dengan baik.
Termasuk mengenai persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
"PSSI adalah organisasi olahraga yang cukup dewasa, usianya saja sudah 90 tahun," "Jadi, saya yakin federasi sepakbola kita ini masih bisa serius mempersiapkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021," tutur Menpora mengakhiri.