Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Mundurnya Cucu Somantri sebagai direktur utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) memunculkan berbagai spekulasi terkait calon penggantinya.
Salah satu nama yang mencuat bakal mengisi posisi direktur utama PT LIB ialah Maruarar Sirait.
Mencuatnya nama Maruarar Sirait sebagai calon Direksi PT LIB tak lain karena usulan klub-klub Liga 1 maupun Liga 2.
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, mengatakan bahwa politisi itu cukup berkompeten untuk mengisi posisi dirut PT LIB.
"Banyak juga tokoh-tokoh yang bisa menggantikan posisi beliau. Kalau saya nilai nama Maruarar Sirait bisa menggantikan posisi itu," kata Mulyadi dikutip Bolanas dari Tribun Jakarta.
"Beliau hobi sepak bola, dia juga pemuda yang berkompeten, dan saya pikir tidak gampang kena tekanan. Karena tekanan-tekanan ini memang tidak terlihat tapi terasa," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Cucu Somantri Mundur dari PT LIB, Ini Kandidat Penggantinya
Mulyadi menilai Maruarar adalah sosok yang pantas mengisi posisi tersebut.
Maruarar Sirait bukanlah wajah baru di sepak bola Tanah Air.
Ia mulai sering menjadi perhatian ketika ditunjuk menjadi Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015.
Maruarar telah empat kali memimpin turnamen pramusim tersebut.
Pria berusia 50 tahun itu mengusung empat komponen guna menyelenggarakan Piala Presiden.
"Pertama, harus konsisten harus di audit. Makanya Piala Presiden selalu di audit oleh PwC (PricewaterhouseCoopers). Auditor yang kelasnya internasional," kata Maruarar Sirait dikutip dari Kompas.com.
Apalagi Presiden Jokowi juga maunya sepak bola Indonesia ke wilayah internasional. Jadi harus auditornya internasional.
"Makanya selama Piala presiden sepak bola empat kali penyelenggaraan selalu diaudit PWC dan hasilnya selalu bagus," jelasnya.
Baca Juga: Liga 1 Berhenti, Kapten Persik Ingin Banting Setir Jadi Tukang Cuci
"Nomor dua, tidak menggunakan uang negara. Kami buktikan selama kami membuat event Piala Presiden baik sepak bola empat kali dan basket sekali, tidak pernah menggunakan uang negara. Dan buktinya, sponsornya banyak."
"Nomor tiga, semua hak-hak klub, hak-hak pemain, hadiah-hadiah tidak pernah terlambat," lanjutnya.
Komponen terakhir yang diusung ialah turnamen bersih dari pengaturan skor.
"Untuk bisa menjaga pengaturan skor tidak terjadi maka perlu kolaborasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI," tuturnya mengakhiri.
Selain Maruarar Sirait, terdapat dua nama lain yang digadang-gadang mengisi kursi dirut PT LIB yaitu Tommy Welly dan Tigor Shalom Boboy.