Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indonesia ternyata memiliki kiper muda blasteran Indonesia-Belanda yang kini bermain di Al-Wahda, Dayen Gentenaar.
Dayen Gentenaar, kiper blasteran Indonesia-Belanda, baru-baru ini mengungkapkan hasratnya membela tim nasional Indonesia.
Kepada Yussa Nugraha, pemain Indonesia yang merumput di Liga Belanda, Dayen Gentenaar bercerita banyak hal tentang negara leluhurnya, Indonesia.
Dayen Gentenaar merupakan kiper kelahiran 18 Juni 2001 yang kini bermain untuk klub Uni Emirat Arab, Al-Wahda.
Baca Juga: Anggota Exco PSSI Sebut Klub Indonesia Miskin Jika Liga 1 Digelar Tanpa Penonton
Penggemar Liga Belanda mungkin dapat mengenali Dayen Gentenaar melalui nama belakangnya.
Benar, Dayen merupakan putra dari Dennis Gentenaar, kiper legendaris NEC Nijmegen.
Selama 10 musim memperkuat NEC Nijmegen, Dennis Gentenaar mengecap 170 penampilan di Eredivisie.
Ia lantas memenangi kepindahan ke Borussia Dortmund pada musim 2005/06, lantas menjadi deputi Maarten Stekelnburg di Ajax Amsterdam pada 2006-2009.
Baca Juga: Diminati Muangthong United, Manajer Persib Tunggu Konfirmasi Febri Hariyadi
Dayen yang sebentar lagi berusia 19 tahun pun mengikuti jejak ayahnya sebagai kiper.
Dayen pertama kali meniti karier sebagai striker di Club SV Blauw-Wit di Nijmegen pada usia 3 tahun.
Ia baru berganti posisi menjadi penjaga gawang pada kelompok usia 11 tahun di SV Oudekerk.
Ia lantas direkrut oleh AFC Amsterdam hingga 2019 dan sempat menjalani trial di klub-klub besar
Sayang, posturnya dianggap tidak menjulang.
Ia lantas mengikuti ayahnya pindah ke Al-Wahda hingga saat ini.
Di Al-Wahda, Dayen sudah dimaikan di kelompok umur 23 tahun.
Kepada Yussa Nugraha, Dayen mengungkapkan bahwa sang ayah yang telah bermain di klub terbaik Belanda dan Jerman di atas terlahir di Indonesia.
"Ayahku dari Indonesia. Dia dari Bandung," ucapnya dikutip dari kanal Youtube Yussa Nugraha.
Dayen pun tak menutupi hasratnya untuk pergi ke Indonesia.
"Aku sebenarnya ingin ke Indonesia, untuk lihat gimana di sana, dan untuk bermain sepak bola di sana," ujarnya.
"Karena Indonesia negara yang indah dan bangga dengan sepak bola," tandasnya.
Baca Juga: Efek Covid-19, Asisten Timnas Indonesia: Pemain dan Pelatih Harus Melek Teknologi