Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, mengungkapkan perbedaan besar antara suporter sepak bola Indonesia dan Brasil.
Jacksen F Tiago merupakan satu dari sekian banyak pelatih Brasil yang meniti karier di sepak bola Indonesia.
Pria kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, itu memulai kariernya di Indonesia sebagai pemain pada tahun 1995.
Kala itu, Jacksen F Tiago bergabung dengan klub tua di Indonesia, PSM Makassar.
Satu tahun kemudian, ia memutuskan hijrah ke Persebaya Surabaya dan sukses meraih gelar juara Liga Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Perjalanan Singkat Timnas Indonesia di Piala Dunia
Jacksen juga dinobatkan sebagai top scorer Liga Indonesia 1996/1997.
Sempat berpindah klub, Jacksen akhirnya kembali ke Persebaya dengan status sebagai pelatih pada 2003.
Dua tahun pertamanya, ia sukses mengantarkan Bajul Ijo meraih titel juara Liga Indonesia 2003 dan 2004.
Namun puncak kejayaannya sebagai pelatih tercipta ketika memimpin Persipura Jayapura.
Jacksen berhasil mempersembahkan tiga gelar juara Liga Indonesia untuk Persipura pada edisi 2008, 2010, dan 2012.
Berkat keberhasilannya, Jacksen sempat diminta untuk menangani timnas Indonesia pada 2013.
Kini, Jacksen kembali ke Persipura Jayapura guna memimpin tim di Liga 1 2020.
Baca Juga: Liga 1 Berlanjut, Bali United Segera Agendakan Latihan Bersama
Jacksen pun mulai bisa mengenali sepak bola Indonesia setelah 20 tahun lebih di Tanah Air.
Belum lama ini, ia memberikan komentar terkait perbedaan sepak bola Indonesia dengan tanah kelahirannya di Brasil, khususnya dalam hal animo suporter.
Menurutnya, sepak bola di Brasil tak lain hanyalah sebagai hiburan semata.
"Kalau di Brazil, kita pergi ke stadion menonton bola untuk jalan-jalan sama keluarga," ucap Jacksen dikutip Bolanas dari Tribun Papua.
"Kadang kita lihat pertandingan sepak bola itu untuk bertemu orang, menikmati waktu."
Namun, hal itu berbeda dengan suporter di Indonesia, khususnya Papua.
Suporter di Papua datang ke stadion untuk mendukung klub kebanggaan mereka bisa menang.
"Kalau di sini, suporter datang dengan semangat 'ayo tim kita harus menang'," tuturnya mengakhiri.