Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, mengungkapkan kisahnya pensiun dini dari dinas kemiliteran demi melatih klub Malaysia.
Eks pelatih tim nasional Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, memiliki latar belakang yang berbeda dibandingkan pelatih lainnya.
Sebagai pemain, Rahmad Darmawan lama memperkuat Persija Jakarta dan sempat dipanggil timnas Indonesia pada 1988 hingga 1994.
Di luar kehidupannya sebagai pesepak bola, Rahmad Darmawan merupakan seorang perwira militer.
Baca Juga: Pijakan Berkarier di Eropa, Brylian Aldama Ungkap Momen Terbaik Selama Perkuat Garuda Select
Dalam wawancara terbaru di kanal Youtube Hamka Hamzah, Rahmad Darmawan mengungkap dirinya sempat bimbang menentukan pilihan karier.
"Saya tiba-tiba harus memilih masa depan saya, apakah di sepak bola, atau mencapai cita-cita saya menjadi seorang prajurit TNI," ucap pria yang akrab disapa Coach RD tersebut.
Momen tersebut terjadi pada masa persiapan Pra Piala Dunia 1990 di Eropa.
Bahkan, Rahmad Darmawan terpaksa tak mengikuti SEA Games 1991 lantaran sedang mengikuti pendidikan militer di Magelang.
Baca Juga: Bakat Istimewa, Otavio Dutra Jelaskan Mengapa Evan Dimas Adalah Gelandang Unik di Indonesia
Coach RD pada akhirnya berhasil lulus dan ditempatkan sebagai perwira Angkatan Laut.
Rahmad Darmawan muda lantas sempat bermain untuk klub Malaysia, Armed Forces, sebuah klub yang dimiliki tentara kerajaan Malaysia.
Kelak, Coach RD mengambil keputusan pensiun dini dari lembaga yang diperjuangkannya di masa puncak karier sebagai pesepak bola tersebut.
Pada 2015, saat usia Coach RD menginjak 49 tahun, ia menerima tawaran dari klub Malaysia, T-Team FC.
Kepindahannya ke Malaysia akan sulit lantaran dirinya terikat kedinasan di TNI.
"Saya pernah merasakan atmosfer sewaktu masih menjadi pemain di luar negeri, nah sekarang saya juga ingin punya cita-cita melatih (di luar negeri pula)," tutur Coach RD.
"Saya sampai memberanikan diri waktu itu, saya minta pensiun dini sebagai prajurt TNI AL," ucapnya.
Pengorbanan Coach RD meninggalkan kedinasannya berbuah manis.
T-Team FC dibawanya memenangi babak play-off menuju kasta tertinggi Liga Malaysia dan melaju hingga babak semifinal Malaysia Cup.
Di musim pertama di kasta tertinggi, Coach RD berhasil menyelamatkan T-Team dari jeratan degradasi.
Karier Coach RD bisa berlanjut seandainya tak terjadi momen akuisisi T-Team FC oleh Terengganu FC.
Terengganu FC merupakan klub partisipan di kasta tertinggi Liga Malaysia, yang menjadikan T-Team asuhan Coach RD diharuskan turun kasta kembali.
Pada akhirnya, Rahmad memilih kembali ke Indonesia untuk menangani Sriwijaya FC, Mitra Kukar, TIRA-Persikabo, hingga Madura United.
Baca Juga: Singgung Eks Pelatih di Piala Dunia 2018, Kapten Timnas Jepang Waspadai Shin Tae-Yong dan Indonesia?