Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, soroti keberadaan penyerang lokal di kompetisi Liga 1.
Menpora mengaku cukup prihatin melihat masalah krisis penyerang berkualitas di Timnas Indonesia.
Menurut Zainudin, masalah ini terjadi karena kurangnya jam terbang yang dimiliki oleh para penyerang lokal.
Zainudin menyayangkan keputusan para klub peserta Liga 1 yang lebih memilih untuk menggunakan jasa pemain asing di lini depan mereka.
"Berdasarkan pengamatan saya, kita susah mencari pemain depan kita," kata Zainudin dilansir Bolanas.com dari Antara.
Baca Juga: Riko Simanjuntak Beberkan Alasan Memilih Nomor Punggung 25 di Persija
"Karena rata-rata klub lebih mempercayakan posisi striker ke pemain asing," sambungnya.
Timnas Indonesia memang diketahui tidak lagi memiliki striker lokal yang mumpuni seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Budi Sudarsono.
Dalam 10 tahun ini lini depan Timnas Indonesia pun lebih sering dihuni oleh pemain naturalisasi.
Pemain lokal seperti Lerby Eliandry, Samsul Arif, atau Dedik Setiawan kalah bersaing dengan pemain naturalisasi.
Baca Juga: Shin Tae-Yong Ingin Fasilitas untuk TC, PSSI Minta Tolong ke Menpora
Oleh sebab itu, Menpora ingin nantinya ada regulasi yang mengatur ha tersebut.
"Ke depan harus kita atur, pemain kita harus jadi pemain inti baik di Liga 1, Liga 2, atau Liga 3," ujar Menpora.
Sementara itu, pemain asing di kompetisi domestik saat ini diharapkan bisa membagi ilmunya untuk para pemain lokal.
"Pemain asing diharapkan untuk transfer pengetahuan mereka supaya profesionalisme anak-anak kita terpacu," pungkasnya.
Baca Juga: Djanur Tak Keberatan Jika Barito Putera Harus Pindah Homebase ke Yogyakarta