Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 26 Juni 2020 lalu, melalui akun Twitter pribadinya, Gary Neville mencuit emoticon tangan melambai seperti tanda perpisahan.
Beberapa jam kemudian, akun twitter Sky Sports, media tempat Neville bekerja sebagai pandit, mengunggah video menghilangnya Gary Neville.
Sky Sports mengangkat ulang video lama percakapan Neville dan koleganya, Jamie Carragher, saat menyinggung peluang juara Liverpool.
"Liverpool dapat memenangi Liga Inggris, dan saya mungkin harus pindah ke Papua Nugini atau ke mana pun!" ucap Neville.
"Liverpool could win the league and I might have to move to Papua New Guinea or something!"Has anyone seen @GNev2? ????#WheresGary ????pic.twitter.com/m5dJvfT0z5
— Sky Sports (@SkySports) June 26, 2020
Sang kolega, Jamie Carragher, lantas menafsirkan bahwa Neville benar-benar pergi ke negara di sebelah timur Indonesia tersebut.
"Dia sangat menginginkan Manchester City juara. Saya dapat pesan dari dia pada pukul 6.30 pagi hari, bunyinya, 'hari ini akan berantakan'." ujar Carragher.
"Dia bilang dia akan memesan tiket pesawat. Dia sudah membicarakan ini dengan istrinya, Emma," lanjutnya.
"Penerbangannya hampir dipesan, untuk ke Papua Nugini pada pukul 21.00, Minggu malam," pungkasnya.
????
— Gary Neville (@GNev2) June 25, 2020
Adegan terakhir video yang dirilis Sky Sports pun memperlihatkan sebuah tiket pesawat menuju Papua Nugini.
Tampaknya, ujar-ujar bahwa pendukung Manchester United memilih "masuk goa" ada benarnya.
Gary Neville memberi contoh bahwa ia rela bersembunyi melintasi bola dunia agar tak menyaksikan perayaan Liverpool.
Baca Juga: Dilema Persib Bandung Pakai GBLA atau Si Jalak Harupat untuk Liga 1 2020