Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ponaryo Astaman, kini berusia 40 tahun, belakangan mengenang kisahnya mengalami kebuntuan sebagai nomor dua sepanjang kariernya.
"Selama karier, pertama merasakan juara itu di Sriwijaya," ujar Ponaryo saat live Instagram di akun resmi Borneo FC.
"Jadi, sebelum juara, saya merasakan beberapa kali runner-up di PSM, dua kali, dan di Malaysia juga runner-up," jelasnya.
Memang, Ponaryo tercatat hanya menjadi runner-up bersama PSM Makassar di Liga Indonesia musim 2001 dan 2003.
Saat merantau ke Malaysia bersama Telekom Malaka pada 2005/06, Ponaryo pun hanya menjadi runner-up Liga Malaysia.
Bahkan, peruntungan Ponaryo tetap saja buruk di tim nasional Indonesia.
"Pokoknya beberapa kali runner-up termasuk juga di timnas, sampai diolok-olok sebagai Mr. Runner-up," pungkasnya.
Memang, timnas Indonesia sempat tiga kali beruntun menjadi runner-up Piala AFF pada 2000, 2002, dan 2004.
Ponaryo baru mendapat trofi pada usia 32 tahun bersama Sriwijaya FC, berupa Liga Super Indonesia 2011/12.
Gelar penutup karier bagi Ponaryo ialah Piala Gubernur Kaltim 2016 bersama klub terakhirnya, Borneo FC.
Baca Juga: Gol Titus Bonai Bersama Persipura Jadi Kandidat Gol Melengkung Terbaik di Piala AFC