Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menengok kembali perjalanannya di Indonesia, Konate teringat saat ia memutuskan terbang ke negara kepulauan ini.
Dalam wawancara terbaru di kanal Youtube Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah, Konate menyebut perang saudara di Libya sebagai titik tolak kariernya.
"Waktu saya main di Liga Libya, ada perang di sana, 2011," ujar Konate di kanal Youtube Hanif & Rendy Show (13/7/2020).
Saat itu, Libya memang sedang menghadapi perang saudara antara kekuatan rezim Muammar Gaddafi dengan kaum pemberontak.
Perang tersebut menjadi penyebab terbunuhnya diktator Muammar Gaddafi pada 20 Oktober 2011, mengakhiri kekuasaannya selama 42 tahun di Libya.
"Liga sudah berhenti di sana (Libya), saya lalu pulang ke Mali, latihan sama tim Liga 1 di sana tiga bulan," jelas Konate.
Konate lantas mendapat tawaran dari seorang agen bernama Mamadou, seorang yang juga menjadi agen dari Ezechiel N'Douassel.
Konate mengaku baru mendengar nama negara Indonesia dari agen tersebut.
"Saya cerita sama dia, dia bisa cari tim untuk saya di Indonesia, itu pertama kali saya dengar negara Indonesia," tandasnya.
Saat ini, sebagai seorang muslim, ia sudah merasa betah tinggal di Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Baca Juga: Persiapan Hadapi Indonesia, Timnas Uni Emirat Arab Panggil Tiga Pemain Naturalisasi Baru