Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Meski PSSI mewajibkan klub Liga 1 2020 dari luar pulau Jawa untuk bermarkas di Yogyakarta, terdapat satu klub yang kekeh bertahan di kandang sendiri.
Terdapat satu klub Liga 1 2020 yang masih berkeinginan menggelar kandang di luar pulau Jawa, berlawanan dengan kehendak PSSI.
Klub tersebut ialah Madura United, klub yang bermarkas di pulau Madura, yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Timur.
Madura United memiliki dua kandang di pulau Madura, yaitu Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (Pamekasan) dan Stadion Gelora Bangkalan (Bangkalan).
Baca Juga: Sempat Menolak Kelanjutan Kompetisi, Madura United Kini Semringah Sambut Liga 1 2020
Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, sebelumnya menyatakan telah menerima pengajuan 13 stadion sebagai kandang klub-klub Liga 1 2020.
Dilansir dari Antara, Akhmad Hadian menyebut dua stadion di Yogyakarta telah didaftarkan lebih dari satu klub dari luar pulau Jawa.
Dua stadion tersebut ialah Stadion Sultan Agung (Bantul) dan Stadion Maguwoharjo (Sleman).
Jika mengikuti kebijakan PSSI, Madura United secara teknis merupakan klub dari luar pulau Jawa yang diwajibkan berkandang di Yogyakarta.
Baca Juga: Tersisih dari Kandidat Venue Piala Dunia U-20, Yogyakarta Kini Jadi Rebutan Klub Liga 1
Namun, manajemen klub berjuluk Sape Kerap menyebut akan mengusahakan tetap berkandang di pulau Madura.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi Madura United, Zia Ulhaq, kekeh menggelar pertandingan Liga 1 di markas asli.
"Prioritas dan komitmen kami tetap akan mengutamakan stadion-stadion di Madura, klub ini milik Madura," tegas Zia Ulhaq, dikutip dari situs resmi klub (13/7/2020).
"Kami tetap main di dua stadion yang masuk standar, yaitu Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) dan Stadion Gelora Bangkalan. Jadi, kalau dilanjutkan, pilihan kami tetap," tansanya.
Saat ini, manajemen Madura United masih memantau perkembangan situasi pandemi virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur yang masih tergolong tinggi.
"Akan terus kami pantau perkembangannya, nanti terus dipertimbangkan, karena ini bukan sebatas kepeningan memulihkan kembali ekonomi dan kepentingan timnas Indonesia," tuturnya.
"Tapi juga ini demi keselamatan dan kesehatan (pemain)," pungkasnya.
Baca Juga: Kejar Tubuh Six Pack, Saddil Ramdani Sampai Sewa Personal Trainer