Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengaku tak menyesali keputusannya untuk pindah dari Arema ke Persebaya saat masih aktif bermain dulu.
Saat masih aktif jadi pemain, Aji tergolong pemain yang sukses baik di level klub maupun timnas.
Aji tercatat pernah membela Arema Malang pada 1988 silam.
Delapan musim dihabiskan Aji untuk tampil bersama skuat Singo Edan.
Kontroversi terjadi pada tahun 1995, ketika Aji memutuskan untuk pindah ke Persebaya.
Baca Juga: Menpora Berharap Fanatisme Suporter Indonesia Bisa Dilihat Dunia
Transfer tersebut banyak mendapat respon negatif dari para pendukung Arema, Aremania.
Hal ini lantaran rivalitas kedua tim yang memang dikenal cukup panas.
"Banyak protes yang dilakukan oleh suporter (Aremania) agar saya tidak pindah klub," kata Aji dilansir Bolanas.com dari kanal YouTube Persebaya.
Meski banyak protes, pada akhirnya Aji memutuskan untuk tetap bergabung bersama Bajul Ijo.
Baca Juga: Persija Memutuskan untuk Mengungsi ke Yogyakarta di Sisa Liga 1 Musim Ini
Aji menjelaskan bahwa keputusannya tersebut murni sebagai seorang profesional.
"Di dalam dunia profesional, saya harus berpikir realistis saat itu," ujar eks juru taktik Persela itu.
Lebih lanjut, Aji mengaku tidak menyesali keputusannya saat itu.
"Saya rasa keputusan saya (pindah) sangat tepat," ucapnya
Justru, Aji menjelaskan bahwa transfernya saat itu membantu keuangan tim Arema yang sedang mengalami kesulitan.
"Kepindahan saya justru membantu Arema itu sendiri. Beberapa bulan pemain belum menerima gaji," ungkap Aji.
Aji menyebut, biaya transfernya saat itu yang mencapai angka Rp 50 juta cukup membantu keuangan tim Arema.
"50 juta itu kalo dulu bisa membayar gaji para pemain selama 4-5 bulan," pungkasnya.
Baca Juga: Menpora Berharap Fanatisme Suporter Indonesia Bisa Dilihat Dunia