Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Paul Munster mengungkap keuntungan menjadi pelatih Bhayangkara FC saat ditilang polisi kepada media terkemuka Inggris, The Guardian.
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, baru-baru ini melakoni wawancara dengan media terkemuka Inggris, The Guardian.
Paul Munster, terlahir 38 tahun lalu di Irlandia Utara, tiba di Bhayangkara FC pada putaran kedua Liga 1 2019.
Lantaran Bhayangkara FC dimiliki oleh Kepolisian Republik Indonesia, Paul Munster mengaku sempat "dimudahkan" saat suatu kali ditilang oleh polisi.
Paul Munster sendiri telah melintasi bola dunia dalam karier sepak bolanya sejak menjadi pemain.
Baca Juga: Ditinggal Mario Gomez, Satu-Satunya Pelatih Asing Tersisa Arema FC Tegaskan Komitmen
Ia pernah merantau ke Kanada, Rep Ceska, Swedia, Jerman, India, hingga Vanuatu.
Masa terbaiknya sebagai pemain terjadi saat membela Linfield, klub terbaik Irlandia Utara, saat ia merengkuh tiga gelar liga dan dua gelar Piala FA.
Munster lantas memutuskan beralih profesi menjadi pelatih di usia dini, saat usianya baru menginjak 30 tahun.
Sempat menjadi Direktur Teknik Minerva Punjab dan pelatih tim nasional Vanuatu, Munster akhirnya mendarat di Indonesia pada 2019.
Baca Juga: Isu COVID-19 di TC Timnas Indonesia, Kemenpora Tunggu Penjelasan dari PSSI
Dalam wawancara terbaru Munster di The Guardian, Munster mengaku ia puas dengan perhatian manajemen Bhayangkara FC.
"Mereka memperhatikan saya," ucapnya seperti dilansir The Guardian (5/8/2020).
Bahkan, lantaran Bhayangkara FC dimiliki oleh Kepolisian RI, Munster jadi mendapat "teman" di jalan raya.
Ia mengaku pernah "dimudahkan" saat suatu kali ditilang oleh polisi.
"Suatu kali lampu mobil saya mati dan mereka (polisi) menghentikan saya," kenangnya.
"(Alih-alih ditilang,) mereka menasihati saya dan membiarkan saya melanjutkan perjalanan," tambahnya.
"Mereka memperlakukan saya dengan baik, terutama karena kami (banyak) menang," tandasnya.
Di dalam lapangan, Paul Munster telah memimpin Bhayangkara FC dalam 20 laga Liga 1.
Dalam 20 laga tersebut, ia mencatatkan sepuluh kemenangan, delapan imbang, dan hanya dua kali kalah.
Baca Juga: Performa Dituding Merosot Setelah Menikah, Evan Dimas: Di Mana Salahnya?