Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di babak tersebut, timnas Indonesia sudah ditunggu oleh juniornya yaitu timnas U-21.
Gol tunggal dari Ponaryo Astaman berhasil mengantarkan timnas Indonesia senior melaju ke babak final.
Bertemu Libya U-23 di partai final, timnas Indonesia mendapat dukungan penuh dari puluhan ribu suporter yang memadati Stadion GBK.
Baca Juga: TC Timnas U-16 Indonesia Bulan Agustus Berakhir, Rapor Positif di Laga Uji Coba
Libya U-23 berhasil membuat para suporter Indonesia terdiam setelah mencetak gol di menit ke-14.
Skor 0-1 untuk keunggulan Libya U-23 bertahan hingga turun minum.
Kejadian kontroversial pun terjadi pada babak kedua.
Timnas Libya U-23 tak kunjung kembali masuk ke lapangan.
Akhirnya wasit pun memutuskan timnas Indonesia menang walk out (WO) atas Libya U-23 dengan skor akhir 3-1.
Alasan Libya U-23 memilih WO dari pertandingan tersebut adalah karena mereka menerima tindakan kekerasan.
Pelatih Libya U-23, Gamal Adeen Abu Nowara, mengaku mendapatkan pukulan dari salah satu ofisial timnas Indonesia.
Orang yang dimaksud adalah pelatih kiper timnas Indonesia, Sudarno.
Terlepas dari semua kontroversi tersebut, ini adalah trofi pertama untuk timnas Indonesia sejak SEA Games 1991.
Baca Juga: Sudah Surati AFC, Nadeo Argawinata Ingin Bali United Jadi Tuan Rumah Piala AFC