Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang yang identik dengan nomor punggun 20 itu lantas menceritakan bagaimana dulu ia berjuang untuk menghadapi cedera panjang.
Mantan striker Persija Jakarta itu pernah mengalami cedera patah tulah dan robel Ligament pada 2002.
Momen itu terjadi ketika Persija menjamu Arema Malang di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.
"Ketika itu usiaku masih tergolong muda, 21 tahun. Saat itu aku tengah menjadi bahan pembicaraan masyarakat sepak bola Indonesia, iya karena aku tengah berada dalam puncak karierku," papar Bepe.
Baca Juga: Eks Winger Persebaya: Arema FC Tidak Bisa Dianggap Sepele!
Saat itu, prestasi mentereng ditorehkan Bepe dengan menjadi top scorer Liga Indonesia hingga juara bersama Persija di usia yang masih 19 tahun.
Wajar jika kemudian harapan tinggi dari pecinta sepak bola Tanah Air tertanam di pundak Bambang Pamungkas.
Bepe menilai hal tersebut juga dialami oleh Bagus Kahfi yang dua tahun lalu mengukir sejarah bersama timnas U-16 Indonesia.
Ya, Bagus Kahfi menjadi top scorer sekaligus juara bersama timnas U-16 Indonesia di Piala AFF U-16 2018.
"Dan sebagai pemain yang 'menonjol', maka kowe (Bagus) pun tidak bisa lari dari harapan tinggi masyarakat," tulis Bepe.
Berkat peristiwa yang dialaminya, Bepe pun menjadi sadar bahwa karier pesepak bola bisa berhenti kapan saja.
Untuk itu, ia berpesan kepada Bagus Kahfi agar lebih hati-hati dalam menjalani karier sepak bola baik di dalam maupun luar lapangan.
Sebagai senior, Bepe memberikan nasihat kepada Bagus Kahfi untuk benar-benar memulihkan cedera baik secara medis maupun psikologis.
"Cedera itu mudah sembuh, yang paling sulit itu trauma pascacedera. Jadi kembalilah ke lapangan jika semuanya sudah benar-benar pulih, baik secara medis terlebih lagi psikologis," tutur Bepe.
Kembalinya Bagus Kahfi sangat ditunggu-tunggu oleh pendukung timnas Indonesia.
Apalagi Bagus Kahfi digadang-gadang menjadi penyerang andalan timnas U-19 Indonesia yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2021.