Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Witan Sulaeman mengaku akan menyesuaikan diri dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan Shin Tae-Yong di timnas Indonesia U-19.
Pemain sayap tim nasional Indonesia U-19, Witan Sulaeman, angkat bicara soal gaya bermain di era Shin Tae-Yong.
Shin Tae-Yong terlihat selalu memakai formasi 4-4-2 dalam tujuh laga uji coba di Kroasia selama September ini.
Witan Sulaeman mengaku menghormati pilihan Shin Tae-Yong soal pilihan formasi maupun gaya bermain.
Baca Juga: Arema FC Ungkap Kerugian Besar Akibat Ditundanya Liga 1 2020
Witan, yang kini bermain untuk Radnik Surdulica di Liga Serbia, pertama kali mencuat di timnas U-19 pada era Indra Sjafri.
Dalam usia 15 tahun, Witan menjadi salah satu andalan Indra Sjafri di timnas U-19 pada ajang Piala AFF U-19 2017.
Witan lantas naik level ke timnas U-22 di SEA Games 2019, juga masih bersama Indra Sjafri.
Di era Shin Tae-Yong, Witan diproyeksikan jadi salah satu kekuatan utama timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Liga 1 2020 Resmi Ditunda, Persib Bandung Malah Datangkan Pelatih Baru
Witan tercatat selalu bermain dalam tujuh laga uji tanding timnas U-19 di Kroasia, dengan menjadi starter pada enam laga di antaranya.
Witan terlihat sudah mematenkan posisi sayap kanan pada formasi 4-4-2 yang diterapkan Shin Tae-Yong di Kroasia.
Pada laga terakhir melawan Dinamo Zagreb, Witan tampil sebagai bintang dengan mencetak gol kemenangan pada menit ke-38.
"Kalau formasi kan setiap pelatih memang beda-beda," tuturnya sesudah laga di kanal Youtube PSSI (28/9/2020).
"Tetapi kita sebagai pemain kita harus profesional, kita harus menyesuaikan diri kepada setiap pelatih," terangnya.
Dalam karier Witan yang baru seumur jagung, ia telah bekerja sama dengan tak kurang dari empat pelatih.
Empat pelatih tersebut yaitu Indra Sjafri, Shin Tae-Yong, pelatih PSIM Seto Nurdiantoro, Aji Santoso (di PSIM Yogyakarta), dan pelatih Radnik Surdulica Nenad Vanic.
"Tidak mungkin kita selama main bola cuma dilatih oleh satu pelatih," ujarnya.
"Jadi sebagai pemain bola profesional kita harus menyesuaikan diri kepada pelatih-pelatih baru," pungkasnya.
Baca Juga: Liga 1 2020 Gagal Terlaksana, Madura United: PSSI dan PT LIB Harus Tanggung Jawab