Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kalau ramai-ramai [satu tim] maka mereka akan komunikasi dengan Bahasa Indonesia, mungkin kadang-kadang makan-makanan Indonesia juga," tutur pria asal Sumatera Barat itu.
Mantan pelatih Bali United itu menilai para pemain harus mulai dipaksa.
"Tapi, kalau sendiri, mereka akan dipaksa untuk bisa belajar gaya hidup sepak bola Eropa," ujarnya.
Lebih lanjut, Indra mencontohkan mantak anak didiknya, yaitu Egy Maulana Vikri.
Saat ini Indra mengatakan bahwa Egy sudah mulai terbiasa dengan gaya hidup atlet profesional.
“Seperti Egy sekarang, dia sudah bisa Bahasa Inggris, sudah terbiasa dengan gaya hidup sepak bola ala Eropa, ini yang kami inginkan," kata Indra.
Menurut Indra, jika ada 10 sampai 20 anak Indonesia yang bermain di Eropa, maka timnas tidak lagi memerlukan pemusatan latihan (TC) jangka panjang.
"Kalau ada 10 sampai 20 anak main di Eropa saya yakin membangun tim sepak bola tidak perlu berbulan-bulan," ucap eks pelatih timnas U-19 Indonesia itu. "Tidak perlu ada TC jangka panjang, mungkin kita cukup dengan TC sesuai dengan aturan FIFA, 2 atau 3 minggu pertandingan," tutupnya.
Baca Juga: Kisah di Balik Meninggalnya Mantan Kiper Persija, Daryono