Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Gelandang Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, turut mengomentari maraknya pemain Liga 1 yang bermain di pertandingan antar kampung (tarkam).
Hampir delapan bulan sudah kompetisi sepak bola di Indonesia tak bisa bergulir.
Rencananya PSSI baru akan melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 pada tahun 2021 mendatang.
Kosongnya kompetisi membuat sejumlah pemain memutuskan untuk berpartisipasi dalam pertandingan tarkam.
Hal tersebut rupanya mendapat kecaman dari masyarakat.
Baca Juga: Kalahkan Pemerintah, Persebaya Pastikan Kepemilikan Wisma Karanggayam
Masyarakat menilai tak seharusnya pemain profesional bermain di laga tarkam.
Pendapat tersebut rupanya juga diamini oleh Oktafianus Fernando.
Oktafianus mengatakan bahwa di Jawa Timur khususnya Surabaya sendiri jarang ada pertandingan tarkam.
Pemain berusia 27 tahun itu mengaku tak berani untuk ikut tarkam.
Baca Juga: Rencana Timnas U-19 Indonesia TC di Korea Selatan Dapat Dukungan Pemerintah Setempat
"Meski di Jawa Timur ada banyak pemain, tapi di sini saya lihat jarang galadesa," kata Oktafianus dilansir Tribun Jatim.
"Tapi selama saya di Persebaya sejak 2017 tidak berani ikut tarkam," ujarnya.
Oktafianus menilai sangat tidak etis apabila dirinya ikut tarkam saat ini.
Pasalnya, saat ini hak-hak Oktafianus sebagai pemain masih dipenuhi oleh Persebaya.
"Kurang enak dilihat manajemen dan pelatih, toh hak-hak kita masih dipenuhi," ucapnya.
Sebelmnya, Oktafianus sendiri mengaku pernah ikut dalam pertandingan tarkam.
"Dulu saya berani ikut tarkam karena pembekuan PSSI di tahun 2015 dan putus kontrak dengan Persita, ya sudah untuk hidupi orang tua dan keluarga, saya harus begitu," ungkap Oktafianus.
"Tapi sekarang saya masih terikat kontrak dan alangkah baiknya, maksud saya janganlah (ikut tarkam)," tutupnya.
Baca Juga: PSSI Bocorkan Waktu Kedatangan Shin Tae-yong ke Indonesia