Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah 13 tahun berkarier di Belanda, Irfan Bachdim memutuskan datang ke Indonesia.
Klub pertama Irfan Bachdim di Indonesia yakni Persema Malang pada pertengahan 2010.
"Ya saya bermain setiap pertandingan sampai klubnya bangkrut (SV Argon). Lalu saya pergi ke Indonesia,"
Pemain kedua yang juga terlempar dari FC Utrecht adalah Marc Klok, yang kini telah menyandang status WNI.
Lebih sengsara dari Irfan Bachdim, Marc Klok bahkan gagal untuk menembus tim senior FC Utrecht.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu akhirnya berpetualang ke klub-klub Eropa dengan membela Ross Country, Cherno More, Oldham Atheltic, dan Dundee.
Hingga akhirnya pada 2017, Marc Klok memutuskan datang ke Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar sampai 2019.
Tahun ini, Klok telah berhasil menjalani proses naturalisasi untuk menjadi WNI.
Baca Juga: Punya Catatan Mentereng di Piala AFC, Persipura Berharap Dipilih oleh PSSI
Dalam akun YouTubenya, Marc Klok pun curhat mengapa ia bisa gagal di FC Utrecht.
Kepada Irfan Bachdim, Marc Klok mengatakan saat itu terdapat kesenjangan antara pesepakbola muda dengan para pemain di tim utama.
"Saat itu ada beberapa pemain muda dengan talenta luar biasa."
"Saya merasakan ada perbedaan antara pemain muda dan pemain senior," kata Marc Klok.
Meski begitu, Marc Klok dan Irfan Bachdim yakin Bagus Kahfi bisa menembus tim utama FC Utrecht.
Apalagi Bagus Kahfi memiliki pengalaman di Eropa ketika merumput bersama Garuda Select.
"Jadi dia (Bagus Kahfi) bisa menembus tim utama lebih cepat dibanding kita (Irfan Bachdim dan Marc Klok)," kata Marc Klok.