Shin Tae-yong 'Bisu' saat Ditanya soal Pemanggilan Arthur Irawan ke Timnas Indonesia

BOLANAS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memilih untuk diam saat ditanya alasan memanggil bek PSS Sleman, Arthur Irawan.

Nama Arthur Irawan belakangan ini memang tengah menjadi sorotan.

Arthur Irawan mendadak dipanggil untuk bergabung ke pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia di Jakarta.

Bek berusia 29 tahun itu dipanggil bersama dengan enam pemain lainnya.

Pemanggilan Arthur Irawan ini rupanya banyak mendapt sorotan.

Baca Juga: Demi Timnas Indonesia, Pelatih Ansan Greeners Janji Tak Mainkan Asnawi

Banyak yang mempertanyakan alasan Arthur dipanggil.

Tak ingin polemik ini menjadi panjang, PSSI pun membuat klarifikasi.

Bukan hanya sekali, PSSI dua kali merilis klarifikasi soal pemanggilan Arthur.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, sebelumnya mengatakan Arthur dipanggil karena kebutuhan tim.

"Kami membutuhkan pemain di posisi full back (bek sayap). Kami diberikan sejumlah nama pemai, akhirnya dipilihlah Arthur Irawan," kata Indra dilansir dari laman resmi PSSI, Sabtu (8/5/2021).

Indra Sjafri juga menyebut bahwa Arthur dipilih oleh Shin Tae-yong.

"Ya memang Arthur Irawan ingin dilihat langsung dan ia merupakan pilihan dari tim pelatih," ujarnya.

Baca Juga: Kalah Telak dari Manchester City, Garuda Select Tumbang Sejak Serangan Pertama

Sementara itu, pada kesempatan berbeda Shin Tae-yong memilih untuk diam terkait pemanggilan Arthur.

Pelatih asal Korea Selatan itu tak ingin mengomentari polemik tersebut.

"Untuk masalah ini (pemanggilan Arthur Irawan di TC timnas Indonesia) saya no comment," kata Shin Tae-yong dikutip dari BolaSport.com, Selasa (11/5/2021).

"Mungkin selanjutnya akan dibicarakan," imbuhnya.

Shin Tae-yong sendiri rencananya akan segera merampingkan skuad timnas Indonesia.

Dari 37 pemain yang dipanggil ke Jakarta, 14 nama akan dicoret.

Saat ini juga sudah ada lima nama yang sudah pasti akan diboyong Shin Tae-yong ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Lima pemain itu yakni, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Elkan Baggott, Ryuji Utomo, dan Asanawi Mangkualam.

Baca Juga: Jadi Minoritas di Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam Tak Dapat Keistimewaan Ramadan