Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membeberkan penyebab permainan keras anak asuhnya saat lawan Vietnam pada Senin (7/6/2021).
Timnas Indonesia kembali menelan hasil minor di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G zona Asia.
Berhadapan dengan Vietnam, timnas Indonesia dipaksa menyerah 4-0.
Pada laga ini timnas Indonesia terlihat kalah dominan dibandingkan dengan Vietnam.
Para pemain timnas Indonesia lebih banyak menahan gempuran dari para pemain Vietnam.
Baca Juga: Sahkan Gol Kontroversial Vietnam , Shin Tae-yong Soroti Kinerja Wasit
Laga ini sendiri berjalan dengan tensi yang cukup tinggi.
Wasit yang bertugas, Ahmad Alali bahkan harus mengeluarkan delapan kartu kuning di laga ini.
Enam dari tujuh kartu kuning tersebut diberikan untuk timnas Indonesia.
Lima kartu kuning diberikan kepada Arif Satria (menit ke-15), Rachmat Irianto (18'), Nadeo Argawinata (51'), Pratama Arhan (60'), dan Egy Maulana Vikri (90+2').
Sedangkan satu kartu kuning lainnya diterima oleh Shin Tae-yong usai dianggap protes berlebihan.
Usai laga, Shin Tae-yong pun angkat bicara soal permainan keras timnas Indonesia di laga itu.
Shin Tae-yong mrengaku bahwa permainan keras yang ditunjukkan Evan Dimas dkk bukan instruksi darinya.
Baca Juga: Jadwal dan Daftar Tim Peserta Piala Walikota Solo 2021, Ada Persib dan Rans Cilegon FC
"Jadi, sebenarnya bukan taktik dari saya (permainan keras timnas Indonesia)," kata Shin Tae-yong saat sesi jumpa pers, Selasa (8/6/2021).
Menurut Shin Tae-yong, kekalahan timnas Indonesia atas Vietnam di SEA Games 2019 adalah alasan di balik permainan keras anak asuhnya.
Shin Tae-yong mengatakan para pemain timnas Indonesia masih belum bisa melupakan kekalahan tersebut.
"Di final SEA Games 2019, Indonesia kalah dari Vietnam, pemain saya tidak mau menerima kekalahan lagi," ungkap pelatih asal Korea Selatan itu.
"Kemauan mereka sendiri itu memang tinggi dan akhirnya mereka bertarung habis-habisan," imbuhnya.
Meski kalah, Shin Tae-yong tetap mengapresiasi penampilan para pemain timnas Indonesia.
Juru taktik berusia 52 tahun itu menilai pemainnya sudah bekerja keras.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemain karena secara mental, mereka sudah bekerja keras," ujarnya.
"Hal ini menunjukkan sebuah harapan untuk sepak bola Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Minta Masukan Wakil Ketua Umum PSSI, Presiden Baru Arema FC Siap Selesaikan Masalah Dualisme