Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sampai berita ini dimuat, belum ada pernyataan lanjutan dari Arema FC terkait gerakan yang muncul di media sosial.
Perlu diketahui, upaya penyatuan Arema ini sejatinya telah digaungkan oleh komunitas Aremania Make Malang Great Again (MMGA) pada 16 November 2020 lalu.
Kala itu, ribuan suporter Arema melakukan aksi damai dengan jalan kaki dari kawasan Patung Singa dan berhenti orasi di depan kantor DPRD Kota Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Intip Ranking FIFA, Timnas Indonesia Diunggulkan dari Calon Lawan di Play-off Piala Asia 2023
Koordinator aksi tersebut, Andi Sinyo, mengatakan bahwa konflik dualisme Arema yang telah berlangsung selama sembilan tahun mengancam hilangnya identitas asli klub Arema.
"Konflik dualisme Arema telah merusak pikiran, hati, jiwa persaudaraan, dan mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya, khususnya Aremania di pentas panggung sepak bola Indonesia," kata Andi Sinyo dikutip dari Antara News.
Dalam aksi tersebut, MMGA menuntut dua hal yakni meminta yayasan Arema (pendiri Arema) turun gunung untuk menemui Aremania dan membahas soal permasalahan dualisme, serta meminta dukungan dari pihak terkait untuk memfasilitasi pertemuan ini.
Namun, hingga kini permasalahan dualisme di tubuh Arema masih belum terselesaikan.