Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Vakumnya kompetisi di Indonesia selama satu tahun lebih membuat nilai pasar bintang-bintang klub LIga 1 mulai anjlok.
Seperti diketahui, kompetisi sepak bola di Indonesia sudah terhenti sejak Maret 2020 lalu.
Pandemi Covid-19 menjadi alasan utama mandeknya kompetisi di Indonesia.
Beberapa kali PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat membuat rencana untuk menggulirkan kembali kompetisi.
Namun, hingga kini rencana tersebut belum berhasil terealisasi.
Mandeknya kompetisi rupanya berdampak pada nilai pasar pemain.
Baca Juga: Aji Santoso Beberkan Kondisi Terkini Bek Persebaya yang Cedera saat Ikut TC Timnas Indonesia Dilansir Bolanas dari Transfermarkt, tercatat nilai pasar sejumlah bintang klub-klub Liga 1 mulai merosot.
1. Marko Simic
Sejak didatangkan Persija Jakarta pada tahun 2017 lalu, Marko Simic menjelma menjadi predator ganas di kotak penali lawan.
Marko Simic menjadi andalan Persija Jakarta dalam urusan membobol gawang lawan dalam tiga musim terakhir.
Berkat penampilan apiknya itu harga Simic pun terus melonjak.
Puncaknya, pada tahun 2019 lalu harga pasaran Simic diperkirakan mencapai angka Rp 9,56 miliar.
Akan tetapi, mandeknya Liga 1 membuat harga Simic langsung anjlok menjadi Rp 6,96 miliar.
2. Brwa Nouri
Baca Juga: Persiraja Banda Aceh Selangkah Lagi Dapatkan Alumni Garuda Select
Bergabung dengan Bali United pada tahun 2018 lalu, Brwa Nouri disebut-sebut sebagai pemain asing dengan nilai pasar tertinggi di Liga 1.
Saat itu harga pasar Brwa Nouri diperkirakan berada di kisaran Rp 11,30 miliar.
Namun, nilai pasar pemain asal Irak itu kini merosot tajam.
Kini nilai pasar Brwa Nouri hanya berada di kisaran Rp 7,82 miliar.
3. Febri Hariyadi
Bintang Persib Bandung, Febri Hariyadi disebut-sebut sebagai salah satu pemain Indonesia dengan harga pasar tertinggi.
Penampilan apiknya bersama Persib di tahun 2018-2019 membuat nilai pasar Febri Hariyadi terus meningkat.
Sebelum Liga 1 dihentikan nilai pasar Febri diperkirakan mencapai Rp 6,95 miliar.
Terhentinya Liga 1 sejak tahun 2020 lalu itu pun langsung mempengaruhi harga pasar Febri.
Kini nilai pasar pemain berusia 25 tahun itu menurun menjadi Rp5,65 miliar.
Baca Juga: Bukan Pemain Titipan, Direktur Teknik FC Utrecht Bicara Tentang Bagus Kahfi