Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berencana melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit di Liga 1 dan Liga 2 2021.
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 kembali dihiasi dengan kontroversi di lapangan.
Tercatat ada enam keputusan wasit yang dianggap kontroversi selama gelaran Liga 1 dan Liga 2 2021.
Hal ini sebagaimana dirilis oleh laman resmi PSSI pada Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: Hanis Saghara Ungkap Rahasia Timnas Indonesia Taklukkan Tajikistan yang Dibantu Wasit
Dimulai dari laga antara Persik Kediri dan Bali United pada 27 Agustus 2021.
Persik mendapat hadiah penalti pada menit ke-12 pada laga tersebut.
Namun, penyerang Persik Youssef Ezzejjari yang bertindak sebagai eksekutor gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.
Proses penalti mendapat sorotan karena sebelum bola dieksekusi pemain Bali United tampak lebih dulu masuk ke kotak penalti.
Akan tetapi, wasit Yudi Nurcahya yang bertugas justru membiarkan permainan tetap berjalan alias play on.
Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.
Begitu pula dengan penalti Ezechiel Ndouassel pada laga Bhayangkara FC kontra Persiraja Banda Aceh, Minggu (31/9/2021).
Pemain kedua tim tampak masuk ke kotak penalti sebelum bola dieksekusi.
Sesuai aturan FIFA mestinya wasit Musthofa Umarella menganulir gol tersebut dan memberi penalti ulang.
Kontroversi kembali terjadi pada seri kedua ketika Arema FC bentrok dengan Persija Jakarta.
Wasit Oki Dwi Putra menganulir gol penyerang Persija, Marko Simic, di masa injury time babak kedua. Simic dianggap melanggar kiper Arema FC, Adilson Maringa.
Oki juga mengambil keputusan tidak tepat ketika memberi kartu merah Kushedya Hari Yudo.
Penyerang timnas Indonesia itu dianggap melakukan diving di kotak penalti Persija.
Baca Juga: Rentangan Tangan Ala Ibrahimovic, Bagus Kahfi Lepaskan Beban Dua Tahun Absen Bela Timnas Indonesia
Pada Sabtu (2/10/2021), wasit Iwan Sukoco menjadi sorotan usai mengeluarkan kartu kuning kedua alias merah untuk Irsyad Maulana karena diving.
Padahal, Nuriddin Davronov yang melakukan tekel pun mengisyaratkan bahwa dia benar melanggar Irsyad.
Di Liga 2, Sikap kurang tegas ditunjukkan wasit yang memimpin laga antara Kalteng Putra dan PSBS Biak.
Wasit hanya memberi kartu kuning kepada pelaku tendangan kungfu ke arah badan pemain Kalteng Putra.
Teranyar, penalti gratis didapatkan Rans Cilegon FC ketika menghadapi Badak Lampung FC.
Dalam tayangan ulang terlihat pemain Badak Lampung tidak menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang. Namun, wasit justru memberikan penalti ke Rans Cilegon.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, telah menugaskan Ketua Komite Wasit, Ahmad Riyadh, untuk melakukan evaluasi terkait hal ini.
Baca Juga: Cuma 9 Klub yang Lolos Lisensi AFC 2021, PSSI Sayangkan Ada Tim Tidak Setor Data
"Kami akan melakukan evaluasi untuk perangkat pertandingan," ujar Riyadh dikutip dari laman resmi PSSI.
"Jika ditemukan ada kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatannya," tambahnya.
Riyadh menegaskan masih banyak keputusan wasit yang akan diinvestigasi komite wasit.
"Masih banyak lagi keputusan wasit yang akan kita investigasi."
"Itu hanya salah satu contoh. Pada saatnya nanti kita akan memberikan keputusan kepada wasit-wasit yang dianggap melakukan kesalahan," pungkasnya.