Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lebih Selektif, Menpora Kini Bakal Tolak Permintaan Naturalisasi Pemain dari Klub

By Unggul Tan Ngasorake, Jumat, 19 November 2021 | 11:32 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 12 September 2021.

BOLANAS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menegaskan pihaknya akan lebih selektif dalam memilih pemain untuk dinaturalisasi.

Zainudin Amali mengaku sudah mendengar permintaan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk menaturalisasi empat pemain.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong telah mengajukan empat nama kepada PSSI untuk dinaturalisasi.

Empat pemain itu antara lain, Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Kevin Diks.

Shin Tae-yong berharap keempat pemain tersebut bisa segera diproses menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca Juga: Evan Dimas dkk Masih Sering Salah Umpan, Shin Tae-yong Langsung Gembleng Timnas U-18 Indonesia Latihan Passing

Permintaan Shin Tae-yong itu pun mendapat respon positif dari Menpora.

Zainudin Amali mengaku siap mengakomodir permintaan Shin Tae-yong tersebut.

Menpora sendiri kini sedang memperketat syarat untuk naturalisasi pemain.

Zainudin Amali menjelaskan bahwa pihaknya hanya akan membantu proses naturalisasi yang diajukan oleh PSSI.

Kini Menpora menegaskan akan menolak permintaan naturalisasi dari klub.

"Proses naturalisasi. Nah itu kalau klub yang mengajukan saya tolak, kalau PSSI, ada keturunan, maka ditelusuri, kami terima sudah lengkap, saya perketat," ungkap Amali, dikutip dari BolaSport.com, Kamis (18/11/2021).

Sejauh ini klub-klub Indonesia memang kerap mengajukan permohonan naturalisasi untuk pemain asing.

Baca Juga: Menpora Turun Tangan, 4 Pemain Naturalisasi Permintaan Shin Tae-yong Bisa Segera Bela Timnas Indonesia

Namun, rata-rata pemain yang diajukan untuk dinaturalisasi sudah melewati usia emasnya.

Amali menyebut pihaknya siap membantu naturalisasi pemain apabila memang dibutuhkan oleh federasi.

"Kalau punya keturunan dari mana, untuk proses kami percepat kalau memang kebutuhan federasi," tutur Amali.

"Intinya kami menfasilitasi, tapi sangat selektif, misalnya (range) usia," imbuhnya.

Pria berusia 59 tahun itu juga menegaskan bahwa pemain yang dinaturalisai harus dalam usia yang produktif.

"Saya tidak mau berpikir jangka pendek, ke depan tidak dipikirkan," ucap pria asal Gorontalo itu.

"Okelah dia main di luar negeri, begitu dipanggil timnas, dia datang."

"Artinya usia dia masih jangka waktu lama bisa main di timnas, nah itu kan kami akan tanya ke federasi," pungkasnya.

Baca Juga: Persija Terjebak di Papan Tengah, Pelatih Persib: Mereka Hanya Tidak Beruntung

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P