Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ibuku dari Surabaya dan aku lahir di sana dan dibesarkan selama beberapa tahun di Batam, sebelum pindah ke Singapura saat masih kecil," tutur Amy Recha.
Tak heran jika laga melawan Indonesia begitu istimewa bagi bomber Geylang Internasional tersebut.
"Jadi, selalu istimewa jika saya bermain melawan Indonesia, bahkan di masa lalu di tingkat kelompok umur," ungkapnya.
Baca Juga: Piala AFF - Jelang Leg Kedua, Shin Tae-yong Waspadai 4 Pemain Singapura
Amy Recha juga selalu mendapat dukungan dari keluarganya di Surabaya ketika membela Singapura.
"Beberapa anggota keluarga saya tinggal di sana, tetapi mereka tetap mendukung saya meskipun saya mewakili Singapura," kata Amy Recha.
Amy tak masalah meski hanya bermain 10 menit untuk Singapura pada leg pertama.
"Bagi saya, tidak masalah jika saya bermain 10 menit atau 90 seperti yang saya selalu memberikan yang terbaik untuk setiap pertandingan dan mencoba untuk mengikuti instruksi pelatih," kata Amy.
"Saya percaya bahwa untuk setiap pemain yang dipanggil, ada alasan di baliknya dan pelatih memercayai kami untuk menyelesaikan pekerjaan," imbuhnya.
Amy juga memuji kepiawaian Tatsuma Yoshida dalam meracik strategi untuk timnas Singapura.
"Satu hal tentang Pelatih Tatsuma adalah bahwa taktiknya selalu tepat dan dia tahu kapan harus memasukkan pemain untuk mengubah permainan," pungkasnya.