Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kebijakan itu ditengarai sebagai respons atas peringatan FIFA pada awal tahun ini, yang menilai kompetisi Malaysia kekurangan pertandingan kompetitif.
Meski begitu, operator liga Malaysian Football League (MFL) belum memberikan keterangan resmi terkait kebijakan tersebut.
Apabila kebijakan itu benar diwujudkan, maka Liga Super Malaysia 2022 kemungkinan akan meniadakan degradasi.
12 klub yang menghuni kasta tertinggi musim ini akan bertahan, dengan tambahan enam tim dari kasta kedua.
Yang menarik, di antara 10 tim penghuni kasta kedua, hanya terdapat enam klub yang merupakan klub "murni" atau independen.
Enam klub tersebut yaitu Kelantan FC, Kelantan United, Kuching City FC, PDRM FC, Perak FC, dan UiTM FC.
Adapun empat klub lain merupakan tim satelit ataut tim milik FAM, yaitu Selangor FC 2, Projek FAM-MSN, Terengganu FC II, dan Johor Darul Takzim II.
Dengan demikian, enam klub independen dari Liga Premier Malaysia di atas kemungkinan besar akan mendapat tiket promosi ke Liga Super Malaysia 2023.
Baca Juga: Satu Gol ke Gawang JDT II, Natanael Siringoringo Lagi-lagi Kalahkan Saddil Ramdani
Kebijakan itu akan menguntungkan Natanael Siringoringo, yang terikat kontrak bersama Kelantan FC hingga 2024.
Ringo tergolong tampil apik di Kelantan FC, dengan mencatatkan 4 gol dan 3 assist pada musim lalu, serta satu gol pada musim ini.
Apabila ia berlaga di kasta tertinggi, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong diyakini akan lebih mudah memantaunya.
Sementara itu, Saddil Ramdani belum bisa dipastikan akan berlaga dalam format baru tersebut, mengingat kontraknya di Sabah FC akan habis pada musim ini.
Baca Juga: Arsenio Valpoort Tak Bisa Diandalkan, Persebaya Gembos di Jalur Juara Akibat Tak Punya Striker Tajam