Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kemudian, kami membuat kesalahan yang tidak dapat dihindari, kemudian kami mendapatkan kartu merah," kata Paul Munster dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Bermain dengan 10 pemain memaksa Paul Munster mengubah taktik di tengah laga.
Sayangnya, taktik yang diinstruksikan pelatih asal Irlandia Utara itu tak berjalan dengan baik.
"Tentu saja, kartu merah membuat kami mengubah permainan tim secara taktik," tutur Paul Munster.
"Dan taktik berjalan dengan baik dengan 10 pemain saja, tapi tetap saja tidak maksimal."
"Kami terus mencoba membuat peluang, tapi gol itu tidak kunjung tiba dan permainan kami tidak sesuai yang diharapkan," imbuhnya.
Paul Munster menyebut permainan Evan Dimas dkk justru makin buruk di penghujung laga.
"Namun, kami terus mencoba dan mencoba, tapi jelang berakhirnya pertandingan, permainan tim semakin memburuk," ujarnya.
Pelatih berusia 40 tahun itu kian murka melihat penyelesaian akhir pemain Bhayangkara FC.
Paul Munster menilai Bhayangkara FC memiliki peluang yang seharusnya 100 persen menjadi gol, tapi justru gagal dieksekusi dengan baik.
Situasi ini membuat Paul Munster mengaku merasa malu.
"Jujur saya sedikit malu dengan itu, karena menurut saya peluang itu sudah terhitung sebagai gol, bukan lagi sebuah peluang."
"Dan ini membuat pemain kami semakin tertekan," pungkasnya.