Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk gol kedua dan ketiga, kesalahan Erlangga lebih kentara.
Ia melepaskan bola umpan silang dari tangkapannya pada gol kedua, lantas tak kuat menahan tembakan lawan pada gol ketiga.
Shin Tae-yong langsung menarik keluar kiper yang sudah kehilangan kepercayaan diri tersebut dan memasukkan Cahya Supriadi.
Cahya yang dibina oleh Persija Jakarta tersebut bisa menjawab ekspektasi Shin Tae-yong dengan performa gemilang.
Pada babak pertama, ia melakukan dua save luar biasa saat menahan tendangan jarak dekat dan tembakan mendatar pemain Korea.
Pada babak kedua, ia juga membuktikan bisa lebih tenang dalam menjemput umpan silang, sesuatu yang tak dimiliki Erlangga.
Cahya yang cuma bertinggi 179 cm tersebut mengakhiri laga dengan percaya diri berkat performa bersihnya di bawah mistar.
Ia hanya kebobolan lewat dua eksekusi penalti yang berasal dari dua tekel horor Marcell Januar Putra.
Baca Juga: Persis Solo Tak Mau Jor-joran Lagi dalam Belanja Pemain, Kaesang Pangarep: Lagi Susah
Usai laga, Shin Tae-yong menyatakan penampilan anak asuhnya (khususnya Cahya) amat solid jika tak menghitung lima blunder.
"Saya ingin memberikan tepuk tangan kepada para pemain walaupun kita kalah besar dengan skor 5-1," ucap Shin sesudah laga (29/3/2022).
"Tetapi memang kemasukan gol ini bukan karena bagusnya lawan tapi kesalahan kami semua."
"Jad walaupun kita kalah, tetap para pemain tidak menyerah sampai akhir pertandingan," tandasnya.
Jika sanggup meneruskan performa di atas, Cahya Supriadi bisa didapuk sebagai kiper utama timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 mendatang.