Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI dan PT LIB menggelar rapat pembahasan turnamen pramusim, klub-klub Liga 1 semestinya menyusun agenda pramusim sendiri.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru terus melanggengkan kebiasaan yang berpotensi membuat persiapan Liga 1 molor.
Pada Selasa (24/5/2022), PSSI dan PT LIB bertemu untuk membahas turnamen pramusim yang akan digelar Juni mendatang.
Turnamen pramusim yang belum diberi nama itu digelar sebagai pemanasan bagi klub yang akan berlaga di Liga 1.
"Hari ini saya rapat dengan jajaran LIB untuk membahas bberapa hal, salah satunya soal turnamen pramusim Liga 1 dan 2," ucap ketua umum PSSI Mochamad Iriawan (24/5/2022).
"Sudah ada beberapa hal yang disepakati dan ada yang belum, kita akan terus matangkan hal ini," sambungnya.
Jika melongok agenda pramusim kompetisi luar negeri, tampak sangat sedikit federasi dan operator liga yang mau mengurus agenda pramusim klub.
Premier League bisa menjadi contoh kecil, meskipun cuma menggelar turnamen mini Premier League Asia Trophy.
Turnamen pramusim itu diikuti hanya empat tim dan digelar dua tahunan di Asia.
Jadi, turnamen pramusim seperti Piala Presiden atau Piala Menpora di Indonesia, di mana seluruh klub berpartisipasi, bisa jadi merupakan satu-satunya di dunia.
Padahal, agenda pramusim seharusnya menjadi domain eksklusif pihak klub agar disusun sesuai kebutuhan sendiri.
Dari aspek teknis, pelatih bisa mematangkan materi pemain dan taktik dengan menggunakan jadwal uji coba berkualitas.
Klub Liga 1 bisa mencontoh Johor Darul Takzim, yang menggelar agenda pramusim di luar negeri agar bisa berjumpa klub-klub elite Asia atau Eropa.
Selama ini, klub-klub Indonesia cenderung menyalahgunakan turnamen pramusim sebagai ajang penghakiman untuk pelatih dan pemain.
Selain itu, Bali United dan Persija Jakarta juga pernah memberikan contoh buruk, yaitu lebih mementingkan Piala Presiden 2018 dibanding Piala AFC.
Bagi PSSI dan PT LIB, waktu yang digunakan untuk menggelar turnamen pramusim seharusnya dipakai untuk menyiapkan kompetisi sesungguhnya.
Toh, dengan melepas agenda pramusim kepada klub, PSSI bisa berfokus melakukan pekerjaan lain.
Kompetensi wasit perlu ditingkatkan setelah seringnya insiden blunder, kompetisi usia dini perlu ditambah menjelang Piala Dunia U-20, dan sebagainya.