Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tusukannya ke area pertahanan Bangladesh bisa lebih baik andai ia bermain lebih lama dengan Irfan Jaya, yang kerap mengambil keputusan keliru.
Arhan juga tetap mempertahankan trademark lemparan jauhnya, terbukti dengan peluang Fachruddin Aryanto pada babak pertama.
Dibanding Asnawi Mangkualam di sayap kanan, Arhan terlihat lebih segar dan lebih eksplosif.
Pada babak kedua, ia sempat membuat penonton terperangah saat melakukan kontrol back heel dan menembak, meski melambung jauh.
Sayang, minimnya menit bermain di level klub membuat Arhan tak bisa bertahan selama 90 menit.
Namun justru dengan digantinya Arhan, publik Indonesia bisa melihat bahwa dua pelapisnya berada di level lebih rendah.
Alfeandra Dewangga tak bisa menyajikan kontrol dan umpan seperti Arhan, sampai-sampai komentator pertandingan mengkritiknya.
Demikian pula Edo Febriansyah, yang masuk sebentar hanya untuk melepas umpan keliru.
Performa terjaga Arhan di atas bisa dibilang merupakan hasil dari latihan di Tokyo Verdy yang lebih keras dibanding di klub Indonesia.
"Metode latihan bagus, intensitas tinggi juga, lapangan bagus," ujar Arhan (1/6/2022).
"Kami latihan dengan cukup nyaman, jadi bisa berkembang lebih baik lagi," imbuhnya.
Satu tempat di Kualifikasi Piala Asia 2023 pun dipastikan menjadi milik Pratama Arhan.