Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melompat ke timnas U-19 angkatan sekarang, tim asuhan Dzenan Radoncic resmi melampaui rekor kakak-kakaknya.
Hokky Caraka dan kawan-kawan mengantongi kemenangan perdana di Turnamen Toulon, sesuatu yang tak bisa diraih angkatan Egy.
Pada mulanya, Garuda Muda mengawali turnamen dengan buruk saat dikalahkan Venezuela akibat gol tunggal via umpan silang.
Namun, Indonesia bisa belajar dari kesalahan pada babak kedua, sehingga tak gentar meskipun berhadapan dengan pemain tinggi besar Ghana.
Ghana justru menjadi pihak yang lebih banyak melakukan kesalahan, dan Indonesia menghukumnya lewat gol Raka Cahyana Rizky.
Dengan hasil itu, timnas U-19 bisa lebih pede menatap laga pamungkas melawan Meksiko, Minggu (5/6/2022) mendatang.
Dalam dua laga, publik Tanah Air bisa menyaksikan deretan performa impresif dari sejumlah penggawa Garuda.
Cahya Supriadi konsisten dalam menghentikan serangan lawan, dengan berbagai save melawan Venezuela dan Ghana.
Muhammad Ferarri juga menjadi bek tengah yang kapabel dalam bertahan, sekaligus menjadi jalur bangun serang karena memiliki kemampuan mengumpan.
Raka Cahyana juga mempunyai kecerdasan, sehingga bisa membaca ruang yang ditinggalkan Hokky Caraka untuk membobol Ghana.
Jika timnas U-19 angkatan 2017 yang selalu kalah di Toulon saja bisa mengekspor dua pemain ke Eropa, semestinya timnas U-19 angkatan sekarang bisa melepas pemain lebih banyak ke luar negeri.