Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSSI pada mulanya menginginkan Bima Sakti agar menangani timnas U-19 di Toulon, tetapi Shin Tae-yong tampak menginginkan orang "terdekat" untuk melaksanakan misi penting.
Dzenan Radoncic lantas menjawab kepercayaan itu dengan membawa Garuda Muda mencetak sejarah di Perancis.
Timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan perdana sejak berpartisipasi di Turnamen Toulon saat mengalahkan Ghana 1-0 (5/6/2022).
Radoncic juga menyuntikkan rasa percaya diri pada Garuda Muda, dengan menyatakan anak asuhnya bisa mengalahkan siapa saja di turnamen ini.
Pada saat bersamaan, Radoncic juga mengingatkan Ronaldo Kwateh bahwa ia belum menjadi bintang besar di Indonesia.
Perjalanan timnas U-19 membuktikan Radoncic bisa mengatasi tekanan besar sebagai pelatih, sekaligus mengayomi para pemain.
PSSI seharusnya melihat situasi di atas sebagai sinyal untuk memecah porsi kepelatihan timnas Indonesia.
Shin Tae-yong bisa dibiarkan tetap merangkap jabatan, tetapi hanya untuk timnas U-23 dan senior.
Baca Juga: Jika Indonesia Kalahkan Meksiko, Ronaldo Kwateh Dkk Bisa Berjumpa Argentina-nya Alejandro Garnacho
Dzenan Radoncic telah membuktikan kapabel memimpin timnas U-19, sehingga bisa diminta untuk bertahan di posisinya hingga Piala Dunia U-20.
Dengan begitu, Muhammad Ferarri dan kawan-kawan bisa tetap berlatih dan bertanding tanpa harus menunggu jadwal kosong Shin Tae-yong.
Lagipula, PSSI seyogianya melihat federasi lain yang tak pernah membebani pelatih dengan terlalu banyak tanggung jawab.