Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Kalah lawan timmnas Indonesia, gelandang Persik Kediri, Rohit Chand, blak-blakan soal kondisi sepak bola di negaranya, Nepal.
Nepal menjadi sorotan setelah menjadi bulan-bulanan timnas Indonesia di Kualfikasi Piala Asia 2023.
Timnas Indonesia berhasil menang dengan skor telak 7-0.
Kemenangan ini membuat timnas Indonesia berhasil melenggang ke Piala Asia 2023.
Sementara itu, kekalahan ini membuat timnas Nepal kian terpuruk.
Baca Juga: Piala Presiden 2022 - Target Ganda Robert Alberts di Laga Persib Kontra Persebaya
Sebagai informasi, kondisi internal timnas Nepal memang sedang kurang kondusif.
Sejumlah pemain dikabarkan memiliki masalah dengan pelatih Nepal, Abdullah Al Mutairi.
Ada 10 pemain Nepal yang meninggalkan pemusatan latihan timnas Nepal sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 dimulai.
"Kami ingin menyelesaikan masalah ini secara internal," kata para pemain Nepal saat konfrensi pers, Kamis (28/4/2022) lalu dilansir dari onlinekhabar.com.
"Tetapi tuduhan diarahkan ke kami, kami telah memutuskan untuk membicarakan masalah ini secara terbuka."
"Kami bangga mewakili Nepal."
"Tapi, cara kami diperlakukan oleh pelatih menjijikan," sambungnya.
Selain masalah internal, Rohit Chand membeberkan kondisi sepak bola Nepal juga tidak terlalu bagus.
Baca Juga: Persija Dapat Saingan Berat, Klub Polandia Dekati Egy Maulana Vikri
Rohit Chand menceritakan bahwa kualitas kompetisi di Nepal tidak sebagus Indonesia.
"Liga tidak sebaik di sini," kata Rohit Chand dikutip dari Kompas.com.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mengatakan liga di Nepal hanya diikuti oleh 14 tim saja.
Kompetisi juga hanya dimainkan di satu tempat, yakni Kathmandu.
"(Liga) diikuti 14 tim dan hanya bermain di satu kota. Di ibukota negara (Kathmandu)," ungkap Rohit Chand.
Rohit Chand menyebut hanya ada tiga stadion yang biasa digunakan.
"Di sana ada tiga stadion. Di liga kami tidak ada away ke kota lain," ujarnya.
Tak hanya itu, kompetisi di Nepal juga bisa dibilang hanya berlangsung singkat.
Satu musim kompetisi hanya berjalan sekitar tiga bulan saja.
Setelah musim berakhir bisanya klub akan mengikuti sejumlah turnamen.
"Liga berjalan sekitar tiga bulan saja," tutur pemain berusia 30 tahun itu.
"Tapi selain liga ada beberapa turnamen," pungkasnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Penuhi Syarat, PSSI Komunikasi dengan AFC soal Tuan Rumah Piala Asia 2023