Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar akan meniru langkah strategis Thomas Doll, skuat pelapis turun di Piala Presiden dan tim utama main di Piala AFC.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tampak memiliki visi yang sama dengan Thomas Doll perihal Piala Presiden 2022.
Mayoritas pelatih klub Liga 1 menganggap Piala Presiden 2022 sebagai turnamen bergengsi dan wajib dimenangkan, tetapi tidak untuk Thomas Doll dan Bernardo Tavares.
Thomas Doll menurunkan pemain akademi Persija Jakarta di dua laga Piala Presiden 2022, demikian pula Bernardo Tavares bersama PSM Makassar.
Bernardo Tavares sejatinya telah menurunkan tim utama PSM Makassar pada dua laga awal dengan hasil beragam.
Laga pertama kontra Arema FC berhasil dimenangkan dengan skor 1-0, disusul kekalahan 0-1 dari Persikabo 1973 pada laga kedua.
Dalam dua laga itu, Bernardo Tavares menurunkan pemain utama seperti Yuran Fernandes, Wiljan Pluim, Everton Nascimeno, hingga Yakob Sayuri.
Para pemain itu tak akan lagi dimainkan, demi menyimpan tenaga mereka untuk ajang lebih besar.
PSM akan diperkuat para pemain pelapis dan pemain muda pada laga ketiga menghadapi Persik, Minggu (19/6/2022) sore ini.
"Pertandingan nanti akan sangat berat karena saya harus mengganti beberapa pemain," tutur Bernardo (18/6/2022).
"Mereka tidak bisa bermain penuh di tiga pertandingan, risikonya besar untuk cedera."
"Pemain saya bukan mesin, mereka juga butuh istirahat," urainya.
Pasukan Ramang akan mewakili Indonesia di kompetisi Asia, Piala AFC 2022, kurang dari sepekan lagi.
Mereka akan menghadapi Kuala Lumpur City pada 24 Juni, lalu berduel melawan Tampines Rovers pada 27 Juni.
Ajang Piala AFC 2022 memang lebih penting bagi klub Indonesia, ketimbang Piala Presiden yang cuma berstatus turnamen pramusim.
Bentrok melawan Persik nanti sore hanya akan menjadi laga formalitas untuk memberi kesempatan pada pemain muda.
Baca Juga: Buntut 2 Bobotoh Meninggal, Persib Bandung Terancam Ditendang dari Stadion GBLA?
"Ini menjadi kesempatan mereka untuk menunjukkan permainannya dan merebut tempat utama di dalam tim," pungkas Bernardo.
Sebelumnya, langkah demikian juga diambil oleh Thomas Doll, yang memecah skuat Persija menjadi dua tim.
Skuat pertama yang diisi pemain akademi turun pada dua laga awal Piala Presiden, sedangkan tim kedua yang bermaterikan pemain utama baru turun pada laga ketiga.
Pendekatan di atas perlu ditiru, lantaran menjadikan Piala Presiden sebagai ajang pramusim untuk menjajal semua pemain.