Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya setuju naturalisasi Jordi Amat dibatalkan."
"Kita minta Shin Tae-yong dan Kemenpora bersikap tegas," tulis Syaiful Huda.
Jordi Amat sendiri sudah menyampaikan klarifikasi terkait keputusannya bergabung dengan JDT.
Pemain berusia 30 tahun itu membantah tuduhan memanfaatkan paspor Indonesia untuk bergabung dengan JDT.
Sejak awal saya kurang setuju naturalisasi pemain, terutama di sepakbola. Saya meyakini, masih banyak anak muda Indonesia yang berpotensi, hanya saja kita belum maksimal memetakan potensi calon pemain-pemain handal Indonesia. @PSSI @KEMENPORA_RI pic.twitter.com/iRpDGlUhfa
— Syaiful Huda (@SyaifulHooda) June 29, 2022
Baca Juga: Media Vietnam Singgung Ketakutan Shin Tae-yong di Piala AFF U-19 2022
"Saya membuat pernyataan ini untuk menjelaskan bahwa mengapa saya memilih JDT sebagai tim baru saya," tulis Jordi Amat dikutip dari Instagram pribadinya.
"Hal pertama yang ingin saya klarifikasi adalah semua tuduhan yang salah terhadap saya."
"Yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan paspor Indonesia hanya untuk bisa bermain sebagai kuota Asia di tim baru saya JDT," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jordi Amat membeberkan alasannya memilih JDT.
Jordi Amat menyebut alasannya bergabung dengan JDT adalah untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Asia.
"Saya bergabung dengan JDT bukan karena uang semata, alasan saya bergabung dengan Johor adalah berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia."
"Karena kedekatan dengan Indonesia dan juga saya memungkinkan untuk lanjut berkompetisi di level tertinggi sepak bola Asia lantaran JDT bersaing di Liga Champions Asia," pungkasnya.
Baca Juga: Resmi Gabung JDT, 3 Alasan Ini Bikin Jordi Amat Masih Layak Bela Timnas Indonesia