Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kritik dari suporter sebagian besar mengarah pada taktik Teco yang cuma mengandalkan umpan silang, serta hobi sang pelatih mengumpulkan pemain tua.
Untuk meredakan kritik dan membangkitkan semangat tim, manajemen Bali United mengirim pesan menggunakan kaus tim sebelum laga kontra Kaya FC (30/6/2022).
Jika biasanya memasuki lapangan memakai jersey, Brwa Nouri dan kawan-kawan justru mengenakan kaus bertuliskan "Never Lose Hope" atau "Tak Pernah Putus Harapan".
"Hal tersebut merupakan sinyal bahwa anak asuh Stefano Cugurra tidak kehilangan harapan dan yakin bahwa dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi," demikian pernyataan klub.
Nyatanya, pihak suporter telanjur putus harapan, setidaknya dengan melihat dua indikator.
Indikator pertama adalah sepinya Stadion Wayan Dipta pada laga terakhir Piala AFC 2022 itu.
Dibanding dua laga sebelumnya, dukungan dari Semeton terlihat berkurang drastis akibat hasil mengecewakan di pentas Asia.
Indikator kedua berupa chant atau nyanyian yang terdengar jelas mengkritik manajemen klub.
"AFC gagal lagi ... AFC gagal lagi ... Evaluasi, Evaluasi, Ayo Bali evaluasi!!!" demikian bunyi nyanyian di Stadion Wayan Dipta sore itu.
Bahkan, terdapat spanduk bertuliskan "Out Pilpres (Piala Presiden), in AFC Cup = Clown (Badut)."
Kritik menohok itu harus membuat manajemen berbenah seandainya berkompetisi kembali di kompetisi Asia.
Bali United bisa memulai dengan meng-upgrade pemainnya agar lebih segar dan tak lagi memprioritaskan turnamen pramusim.