Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek kanan timnas Indonesia itu sembrono ketika menyambar kaki pemain lawan, padahal kaki tersebut dan bola sedang berada di udara.
Wasit terpaksa mencabut kartu kuning dari sakunya, biarpun laga baru berlangsung beberapa menit.
Aksi sembrono yang sama diulangi Asnawi beberapa menit kemudian, saat ia menekel pemain lawan di garis luar lapangan.
Kali ini, wasit membiarkan bola mengalir (play on) dan tak memberikan hukuman bagi Asnawi.
Dua momen tersebut terbukti menurunkan kepercayaan diri Asnawi sehingga tak berani meminta bola lebih sering, jika tidak dibilang pemain Ansan memang sukar mengumpan kepadanya.
Satu-satunya aksi positif Asnawi barangkali cuma tendangan jarak jauh yang diblok oleh tubuh pemain lawan pada akhir babak pertama.
Secara umum, penampilan Asnawi pada laga ini merupakan penurunan tajam dibanding pekan lalu.
Pekan lalu, Asnawi mendapat angin dari pelatih anyar sehingga bisa berkontribusi positif di fase ofensif, bahkan memenangkan satu penalti.
Baca Juga: Borneo FC Tak Perlu Tunggu Lama untuk Balas Dendam, Arema FC Berkunjung Lagi di Pekan Pembuka Liga 1
Pada babak kedua, Asnawi tampak lebih sering mendapatkan bola, kemungkinan karena Busan IPark kehabisan energi menjaga sisi sayap.
Meskipun dia sendiri kelelahan, Asnawi beberapa kali bisa menyisir sayap kanan untuk menciptakan peluang, termasuk satu momen yang membuahkan sepak pojok.
Sepak pojok itu lah yang menciptakan gol tunggal kemenangan Ansan Greeners, yaitu melalui sundulan Kwon Young-ho.
Pada akhir laga, Ansan Greeners selamat dari hukuman penalti yang direvisi menjadi tendangan bebas oleh VAR.
Laga berakhir dengan skor 1-0, dengan Ansan Greeners mengakhir tren empat laga selalu kalah dan untuk sementara bisa lepas dari dasar klasemen.
Baca Juga: AFC Umumkan Empat Negara Kandidat Tuan Rumah Piala Asia 2023, Indonesia Paling 'Cupu'?