Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Halo fans Vion (Zlate Moravce), saya sudah di sini, saya siap bergabung ke klub, kita akan bertemu di stadion," ujar Egy di video perkenalan (8/8/2022).
Beberapa jam berselang, giliran Witan Sulaeman yang diumumkan oleh klub Slovakia lainya, AS Trencin.
AS Trencin bahkan memiliki riwayat lebih besar, yakni menjadi juara Liga Slovakia dua kali dalam satu dekade terakhir (2014/15 dan 2016/16).
AS Trencin bisa dibilang "jatuh cinta" pada Witan setelah disakiti oleh sang wonderkid timnas Indonesia.
Musim lalu, Witan membobol gawang AS Trencin pada pekan ke-26 Liga Slovakia melalui finishing sempurna di kandang lawan.
"Wajah baru di tim AS Trencin adalah wakil Indonesia yang menjanjikan, Witan Sulaeman," demikian rilis resmi klub.
"Pemain sayap berusia 20 tahun itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun."
Transfer dobel di atas menjadi tonggak penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Tak seperti pemain abroad Indonesia di Eropa lainnya, dua pemain itu direkrut klub Eropa bukan karena talenta mentah di usia remaja.
Zlate Moravce dan AS Trencin merekrut Egy serta Witan murni karena performa dua pemain itu menjanjikan di Liga Slovakia musim lalu.
Transfer tersebut juga tak didorong oleh alasan marketing, dan lebih cenderung atas penampilan dua pemain di lapangan.
Demikian pula, Egy-Witan membuktikan ambisi meneruskan karier di Eropa dan tak tergoda tawaran besar dari dalam negeri.
Egy-Witan seharusnya tak kesulitan beradaptasi di tim baru, mengingat keduanya bermain di liga yang sudah pernah mereka taklukkan.