Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam laga yang dikuasai penuh oleh Indonesia, Andrika lagi-lagi tampil mengkhawatirkan, terutama saat sepakan pemain Vietnam terlepas dari tangannya dan bergulir ke gawang.
Beruntung, gol yang sudah terjadi itu dianulir wasit karena dinilai telah terjadi pelanggaran.
Berlanjut di laga semifinal, Andrika Fathir tetap lebih banyak "nganggur" karena Indonesia terus memegang bola.
Namun, sebuah situasi umpan lambung Myanmar pada akhir babak pertama menunjukkan kelemahan kiper Indonesia.
Ia tak cukup tenang saat seharusnya menangkap bola dari angkasa, sehingga justru membuang bola yang jatuh di kaki pemain Myanmar.
Blunder yang berbuah gol itu akan menghantui karier Andrika Fathir, andai Riski Afrisal tak menyamakan kedudukan pada babak kedua.
Andrika Fathir memang menjadi pahlawan pada babak adu penalti dengan satu save, tetapi itu tak menutupi permainannya masih bercela.
Kiper Borneo FC itu masih perlu banyak dipoles baik di level klub maupun level timnas yang ditangani pelatih kiper Markus Horison.
"Perasaan saya sekarang sudah agak lega terlebih setelah adu penalti tadi semua sangat tegang," tutur Andrika usai laga (10/8/2022).
"Saya tadi diminta oleh Coach Markus Horison untuk tetap tenang, kami sudah berlatih adu penalti," tandasnya.
Bima Sakti sebelumnya mengungkap Indonesia sempat mengalami krisis penjaga gawang hanya sepekan sebelum turnamen bergulir.
Kiper utama Ikram Al Ghiffari menderita cacar, sedangkan dua kiper lainnya dibebat cedera, sehingga memicu pemanggilan mendadak Andrika.
Timnas Indonesia U-16 akan meladeni Vietnam pada laga final, Jumat (12/8/2022) esok malam.
Baca Juga: Tembus Final Piala AFF U-16 2022, Timnas U-16 Indonesia Berpeluang Samai Prestasi Malaysia