Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bima Sakti entah membiarkan atau memang menginstruksikan para pemainnya untuk melepas bola direct ke muka gawang Myanmar.
Bola direct tersebut dilepaskan paling banyak dari umpan silang lambung dari bek kanan atau kiri, bahkan dalam posisi jauh dari tepi kotak penalti.
Pola tersebut barangkali diambil karena kiper Myanmar berulang kali salah mengantisipasi bola silang.
Namun, senjata umpan silang membuat Myanmar mudah mengantisipasi, karena striker Arkhan Kaka dan Nabil Asyura dikepung oleh empat atau lima bek lawan.
Lebih buruk lagi, publik Indonesia dibuat frustrasi lantaran bola-bola lambung itu nyaris separuhnya tak tepat sasaran.
Dengan matinya kreasi serangan Indonesia, tak heran apabila gol Garuda Muda dicetak bukan dari situasi open play.
Gol penyama kedudukan Indonesia yang dicetak Riski Afrisal dilesakkan melalui tendangan bebas.
Selepas mendapat angin usai gol itu, Indonesia tetap tak mampu bermain sabar, dengan maksimal empat/lima umpan pendek sebelum melepas umpan lambung.