Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari seluruh sumber lima gol itu, dapat ditarik benang merah bahwa Teco amat mengandalkan pola template berupa umpan silang atau bola mati.
Suatu momen pada laga kontra Arema FC semalam membuktikan pola tersebut mudah dibaca dan sekaligus rentan menimbulkan serangan balik.
Pada menit ke-16, Yabes Roni menerima umpan diagonal di tepi kotak penalti, lalu bergerak memindahkan bola ke kaki kiri. Umpan silang rendah dan dibuang.
Bola clearance jatuh di kaki Novri Setiawan, yang sekali mengontrol langsung kembali mengirim umpan silang. Bola dibuang.
Bola dipertahankan Privat Mbarga agar tetap hidup, lalu sekali lagi melepas umpan silang tak menemui sasaran. Bola dibuang.
Bola ada di kaki Gian Zola yang beniat melakukan serangan balik, tetapi direbut Brwa Nouri yang memindahkan ke sayap kanan.
Novri Setiawan berada di akhir proses tersebut, untuk kemudian melepaskan umpan silang yang lagi-lagi disapu kepala bek Arema FC.
Dalam sekali bangun serang (+-35 detik), Bali United melepaskan empat umpan silang tanpa sekalipun menimbulkan bahaya.
Sebaliknya, Abel Camara berhasil memanfaatkan bola terakhir untuk melewati Haudi Abdillah dan memenangi tendangan bebas di kotak penalti Bali United.
Momen itu membuktikan set play Teco untuk mencari gol lewat serangan udara amat mudah dipatahkan apabila tim lawan mengunci Ilija Spasojevic dan menumpuk banyak pemain di muka gawang.
Teco sendiri hanya menjelaskan mengapa timnya dua kali dibobol, bukan mengapa timnya tak sanggup membobol.
"Dua gol mereka seharusnya dapat dicegah jika kami melakukan marking dengan lebih bagus," ujar Teco (13/8/2022).
"Salah satunya gol bunuh diri dari Ricky Fajrin, itu seharusnya kami marking lebih bagus lagi," tandasnya.
Bali United kini selanjutnya akan bertandang ke Barito Putera, Kamis (18/8/2022).